Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Ekspor Batu Bara RI Anjlok 25,81%, Meski Kuasai 50% Pasar Global

BPS mencatat nilai ekspor batu bara Indonesia anjlok 25,81%, meskipun sudah kuasai 50% pasar global.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) membukukan nilai ekspor komoditas unggulan Indonesia, yakni batu bara, anjlok hingga 25,81% sepanjang Januari – Oktober 2023 (year-to-date/ytd)

Secara kumulatif, nilai perdagangan komoditas unggulan ini mencapai US$28,86 untuk periode Januari – Oktober 2023. Turun dari periode yang sama tahun lalu senilai US$38,9 juta. 

Data BPS mengungkapkan bahwa pada dasarnya secara volume, ekspor naik dari 302,69 juta ton pada 2022 menjadi 309,82 juta ton pada 2023 atau naik sebesar 2,35% (ytd) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  

Hal tersebut seiring dengan harga batu bara yang secara bulanan maupun tahunan harus turun, masing-masing 12,53% dan 63,54%, ke level US$142,1/mt. 

“Harga komoditas mengalami penurunan secara bulanan. CPO, batu bara, minyak mentah turun harga baik secara bulanan dan tahunan,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Rabu (15/11/2023).  

Melihat negara tujuan utama, ekspor batu bara ke India tercatat paling besar, yakni mencapai 89,15 juta ton dengan nilai FOB US$5,97 juta. Realisasi 2023 tersebut turun baik dari sisi nilai maupun volume, masing-masing -38,06% (ytd) dan -10,37%. 

China menjadi negara kedua dengan nilai ekspor US$5,93 juta, diikuti Jepang dengan ekspor senilai US$5,69 juta, dan Filipina sejumlah US$4,24 juta.  

Berbeda dengan ekspor batu bara khusus bulan Oktober, yang naik dibandingkan September 2023, sejalan dengan peningkatan volume ekspor. 

“[Ekspor batu bara] didorong oleh peningkatan volume ekspornya yang naik 18,21% [mtm] pada Oktober 2023,” jelas Pudji dalam Riilis Berita Resmi Statistik, Rabu (15/11/2023). 

Di sisi lain, Indonesia tercatat menjadi eksportir paling utama untuk pertama kalinya dengan menguasai lebih dari 50% pasar global selama periode Januari-Oktober 2023. 

Hal tersebut disampaikan menurut data Kpler, melansir dari Reuters, yang menunjukkan ekspor batu bara termal Indonesia melampaui 413 juta metrik ton dengan pengiriman yang melonjak sebesar 11,5% (year-on-year/yoy) 

Kenaikan tersebut terpantau dua kali lipat pertumbuhan total ekspor batu bara global, yang berpotensi akan mencapai angka tertinggi baru pada 2023 di tengah upaya beralih dari sumber energi fosil.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper