Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) membukukan nilai ekspor komoditas unggulan Indonesia, yakni batu bara, anjlok hingga 25,81% sepanjang Januari – Oktober 2023 (year-to-date/ytd)
Secara kumulatif, nilai perdagangan komoditas unggulan ini mencapai US$28,86 untuk periode Januari – Oktober 2023. Turun dari periode yang sama tahun lalu senilai US$38,9 juta.
Data BPS mengungkapkan bahwa pada dasarnya secara volume, ekspor naik dari 302,69 juta ton pada 2022 menjadi 309,82 juta ton pada 2023 atau naik sebesar 2,35% (ytd) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Hal tersebut seiring dengan harga batu bara yang secara bulanan maupun tahunan harus turun, masing-masing 12,53% dan 63,54%, ke level US$142,1/mt.
“Harga komoditas mengalami penurunan secara bulanan. CPO, batu bara, minyak mentah turun harga baik secara bulanan dan tahunan,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Rabu (15/11/2023).
Melihat negara tujuan utama, ekspor batu bara ke India tercatat paling besar, yakni mencapai 89,15 juta ton dengan nilai FOB US$5,97 juta. Realisasi 2023 tersebut turun baik dari sisi nilai maupun volume, masing-masing -38,06% (ytd) dan -10,37%.
Baca Juga
China menjadi negara kedua dengan nilai ekspor US$5,93 juta, diikuti Jepang dengan ekspor senilai US$5,69 juta, dan Filipina sejumlah US$4,24 juta.
Berbeda dengan ekspor batu bara khusus bulan Oktober, yang naik dibandingkan September 2023, sejalan dengan peningkatan volume ekspor.
“[Ekspor batu bara] didorong oleh peningkatan volume ekspornya yang naik 18,21% [mtm] pada Oktober 2023,” jelas Pudji dalam Riilis Berita Resmi Statistik, Rabu (15/11/2023).
Di sisi lain, Indonesia tercatat menjadi eksportir paling utama untuk pertama kalinya dengan menguasai lebih dari 50% pasar global selama periode Januari-Oktober 2023.
Hal tersebut disampaikan menurut data Kpler, melansir dari Reuters, yang menunjukkan ekspor batu bara termal Indonesia melampaui 413 juta metrik ton dengan pengiriman yang melonjak sebesar 11,5% (year-on-year/yoy)
Kenaikan tersebut terpantau dua kali lipat pertumbuhan total ekspor batu bara global, yang berpotensi akan mencapai angka tertinggi baru pada 2023 di tengah upaya beralih dari sumber energi fosil.