Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) mengatakan bahwa sampai saat emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor ketenagalistrikan mencapai 290 juta metrik ton per tahunnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan jika tidak ada upaya untuk mengurangi emisi, diproyeksikan emisi GRK di sektor ketenagalistrikan bisa mencapai 1 miliar metrik ton CO2 per tahun pada 2060.
“Saat ini GRK dari sektor gatrik sekitar 290 juta per tahun. Kalau kita tidak melakukan intervensi business as usual, di 2060 emisi akan menjadi 1 miliar ton per tahun,” kata Darmawan saat RDP dengan Komisi VII DPR di komplek parlemen Senayan, Rabu (15/11/2023).
Terkait hal tersebut, Darmawan menjabarkan bahwa pihaknya bersama dengan pemerintah yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah melakukan beberapa upaya guna mengurangi emisi GRK.
Salah satunya adalah membatalkan beberapa pembangunan PLTU dalam tiga tahun terakhir dengan total kapasitas 13,3 gigawatt (Gw).
“Yang tadinya rencana dibangun menjadi tidak jadi tentu saja avoid jumlahnya sekitar 1,8 miliar ton. Jadi 1 Gw emisinya 5 - 6,5 juta ton Gw per tahun,” ujarnya.
Baca Juga
Selain itu, Darmawan juga menyebut bahwa pihaknya lewat RUPTL terakhir pada 2021 terdapat 1,1 Gw PLTU yang diganti dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebagai baseload.
Kemudian, ada penggantian 800 megawatt (Mw) PLTU dengan pembangkit dari gas atau PLTG. Pihaknya, kata Darmawan, juga melakukan co firing, kemudian dedieselisasi.
“3 tahun lalu kami berterima kasih pada menteri ESDM, kami merilis RUPTL terhijau dalam sejarah PLN, yaitu 51,6% penambahan kapasitas atau 21 GW adalah penambahan kapasitas berbasis EBT,” ucapnya.