Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Pesta Pora Imbas Data Inflasi AS di Bawah Ekspektasi

Indeks saham utama Wall Street naik pada hari Selasa karena data inflasi yang lebih rendah dari prediksi awal.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks saham utama Wall Street naik pada hari Selasa karena data inflasi yang lebih rendah dari prediksi awal.

Hal ini meningkatkan ekspektasi bahwa rezim bunga tinggi Federal Reserve atau The Fed telah selesai dan dapat mulai memangkasnya pada tahun depan.

Melansir Reuters, indeks S&P 500 (.SPX) dan Nasdaq (.IXIC) dibuka melesat pada level tertinggi dalam 2 bulan terakhir menyusul inflasi AS tidak berubah pada Oktober meski ada fenomena harga bensin yang lebih rendah.

Dalam 12 bulan hingga Oktober, CPI naik 3,2% setelah naik 3,7% pada bulan September, sementara ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 3,3% pada basis tahun ke tahun.

Inflasi inti, tidak termasuk komponen makanan dan energi yang fluktuatif, naik 4,0% dibandingkan perkiraan ekonom yang memperkirakan kenaikan 4,1%.

"Kami senang melihat headline dan CPI inti lebih rendah dari perkiraan. Hal ini memberi tahu kita bahwa The Fed sudah selesai, tidak ada lagi yang bisa dilakukan di sini," kata Thomas Hayes, ketua hedge fund Great Hill Capital di New York.

Data realisasi inflasi itu memicu para pedagang menghapus spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan biaya pinjaman lebih lanjut dan beralih ke pertaruhan penurunan suku bunga mulai bulan Mei.

Imbal hasil Treasury AS turun, dengan imbal hasil dua tahun, yang paling mencerminkan ekspektasi suku bunga jangka pendek, merosot ke posisi terendah dalam dua minggu.

Hal itu pada gilirannya mengangkat saham-saham dengan pertumbuhan megacap seperti Nvidia (NVDA.O), Alphabet (GOOGL.O), Amazon.com (AMZN.O) dan Tesla (TSLA.O) naik antara 1,7% dan 5% di awal perdagangan. Indeks saham kecil Russell 2000 (.RUT) melonjak 3,3%.

Adapun indeks-indeks utama Wall Street telah mengalami rebound yang kuat pada bulan November di tengah ekspektasi bahwa suku bunga AS mendekati puncaknya, bahkan ketika Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu membiarkan pintu terbuka untuk pengetatan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper