Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diboikot Gara-gara Dituding Pro Israel, Coca-Cola Buka Suara

CocaCola Europacific Partners (CCEP) Indonesia buka suara terkait dorongan aksi boikot terhadap produk-produknya yang dituding pro Israel.
Produk minuman Coca-Cola yang disimpan di dalam gudang sebelum dipasarkan.Bloomberg/Asad Zaidi
Produk minuman Coca-Cola yang disimpan di dalam gudang sebelum dipasarkan.Bloomberg/Asad Zaidi

Bisnis.com, JAKARTA — CocaCola Europacific Partners (CCEP) Indonesia buka suara terkait dorongan aksi boikot terhadap produk-produknya yang dituding pro Israel

Public Affairs, Communication & Sustainability Director for Indonesia and PNG CocaCola Europacific Partners Lucia Karina mengatakan, pihaknya tak bisa memberikan komentar lebih, tetapi dia memastikan dunia usaha akan tetap bergerak. 

"Yang jelas apapun yang terjadi semua produk-produk itu diproduksi oleh orang-orang Indonesia dengan menggunakan produk lokal untuk Indonesia," kata Karina saat ditemui di Hutan Hota by Plataran, Selasa (14/11/2023). 

Menurut Karina, pilihan untuk boikot pun merupakan hak dari masing-masing individu. Pada saat yang sama, dia meyakini bahwa semua pihak memiliki kesempatan untuk berusaha. 

"Itu aja. Yang jelas namanya dunia itu kan segala bergerak, yang penting mari kita doakan untuk perdamaian dan kedaiaman," ujarnya. 

CocaCola menjadi salah satu produk asal Amerika Serikat yang menjadi sasaran boikot masyarakat. Aksi tersebut dilakukan sebagai bagian dari kecaman atas agresi Israel ke Palestina. 

Diberitakan sebelumnya, aksi boikot tak hanya terjadi di Indonesia. Parlemen Turki menghapus produk Coca-Cola dan Nestle dari restoran di lingkungan gedung parlemen buntut dari dugaan dukungan perusahaan tersebut kepada Israel di tengah konflik di Gaza.

Dilansir Reuters pada Selasa (14/11/2023), informasi tersebut berasal dari pernyataan resmi Parlemen Turki dan seorang sumber yang menyebutkan nama dua perusahaan. Kedua perusahaan yang disebutkan, Coca-Cola dan Nestle belum merespons permintaan konfirmasi yang dikirimkan Reuters

"Produk dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel tidak akan dijual di restoran, kafetaria, dan rumah teh di lingkungan parlemen," demikian pernyataan Majelis Agung Nasional Turki tanpa menyebutkan nama perusahaan. 

Ketua Majelis Agung Nasional Turki Numan Kurtulmus menambahkan kebijakan tersebut diambil untuk mendukung kepekaan masyarakat terhadap pemboikotan produk-produk dari perusahaan yang secara terbuka mendeklarasikan dukungan untuk kejahatan perang Israel dan pembunuhan orang-orang tak berdosa di Gaza.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper