Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Kadin Indonesia Komite China (KIKC) Garibaldi Thohir menegaskan bahwa Indonesia menjadi mitra perdagangan terbesar di Asean untuk Provinsi Zhejiang.
Dia mengatakan bahwa dalam 10 tahun kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan China, hubungan kerja sama strategis antara kedua Negara terus meningkat dalam berbagai sektor, termasuk kerja sama dengan Provinsi Zhejiang.
“Saat ini Indonesia merupakan mitra perdagangan terbesar di Asean untuk Provinsi Zhejiang. Pada 2022 nilai impor-ekspor Indonesia dengan Provinsi Zhejiang mencapai US$22,71 juta dan naik 30 persen dari tahun sebelumnya,” ujarnya dikutip melalui rilisnya, Senin (13/11/2023).
Lebih lanjut, dia menjabarkan nilai impor Zhejiang dari Indonesia juga terus meningkat hingga mencapai US$9,91 juta pada 2022, naik 34 persen dari tahun sebelumnya.
Selain itu, dia melanjutkan bahwa jumlah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Kota Hanzou juga meningkat menjadi lebih dari 300 mahasiswa pada 2022.
Sekadar informasi, Garibaldi mengatakan bahwa pertemuan ini menjadi pertemuan ketiga antara pengusaha-pengusaha Indonesia dan China yang diselenggarakan dalam tiga bulan terakhir secara berturut-turut oleh Kadin Indonesia Komite China.
Baca Juga
Misalnya, KADIN menyelenggarakan Welcoming Reception of China-Indonesia Business Community in Honor of the Visit of H.E. Premier Li Qiang yang dihadiri oleh ratusan pengusaha terkemuka Indonesia maupun China pada September 2023 di Shangrila Jakarta.
Kemudian setelah itu, asosiasi itu menyelenggarakan Indonesia - China Business Forum di Beijing yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dan Vice Chairman of the National Committee of the Chinese People's Political Consultative Conference, Chairman of All-China Federation of Industry and Commerce, President of All-China Chamber of Industry and Commerce, H.E. Gao Yunlong pada Oktober 2023.
Pada acara tersebut Presiden Ke-7 RI menyaksikan penandatanganan kerja sama business to business antara perusahaan Indonesia dan Tiongkok di berbagai bidang, mulai dari hilirisasi hingga kerja sama pembangunan Ibu Kota Nusantara dengan total nilai kerja sama mencapai US$12,6 juta.