Bisnis.com, NUSA DUA – Dalam rangka mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab, KADIN Indonesia berhasil menjembatani penandatanganan MoU antara perusahaan-perusahaan Indonesia dengan negara United Arab Emirates yang bernilai mencapai USD 2,9 Miliar di dalam rangkaian acara B20 Summit Indonesia.
Selama ini, perdagangan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2021, total perdagangan mencapai USD 4 miliar, meningkat 21% dibandingkan tahun 2018 yang berjumlah USD 3,3 miliar. Sementara, perdagangan periode Januari-September tahun ini juga meningkat sebesar 32% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami berharap melalui 7 MoU Government to Government dan 17 MoU Business to Business yang telah ditandatangani, akan menambah nilai perdagangan antar kedua negara, dan juga berdampak positif terhadap kesejahteraan secara berkelanjutan baik bagi Indonesia maupun Uni Emirat Arab,” ucap Arsjad Rasjid, Ketua Umum KADIN Indonesia.
Dari total 24 MoU, terdapat 13 MoU yang selaras dengan sektor prioritas presidensi G20. Rinciannya, ada 4 MoU di sektor kesehatan, 2 MoU sektor transformasi digital, dan 7 MoU sektor transisi energi.
Selain itu, MoU lainnya juga ikut ditandatangani di 5 sektor lain, yaitu di sektor infrastruktur; lingkungan dan perubahan iklim; bea cukai; di bidang agrikultur dan food security, serta di bidang pertahanan dan industri penerbangan.
Penandatanganan MoU ini melibatkan 22 perusahaan/institusi yang berasal dari Uni Emirat Arab dan 23 dari Indonesia. Dari Uni Emirat Arab yaitu UAE Ministry of Foreign Affairs and International Cooperation, G42 Presight Artificial Intelligence, G42 Healthcare, Burjeel Hospital, The Artificial Intelligence, Cyber Security Council, MASDAR, Emirates Global Aluminium (EGA), Bar-Q EV, Arsekal, Borouge, ADNOC, UAE Ministry of Energy and Infrastructure, UAE Ministry of Climate Change and Environment, The Office of the United Arab Emirates Special Envoy for Climate Change, UAE Federal Authority for Identity and Citizenship, Customs and Port Security, Elite Agro Group, Lahab, AMMROC, GAL - AMMROC, Sanad AeroTech, AMMROC, dan Etihad Airways.
Sementara itu, perusahaan maupun institusi yang terlibat dari Indonesia adalah Kementerian Kesehatan RI, ASAREN, Mitra Jaya Group, Kementerian KOMINFO RI, Indonesia National Cyber and Crypto Agency (BSSN), Pertamina Power Indonesia (PPI), Indonesia Investment Authority (INA), INALUM (Indonesia), Handy Jaya International (Indonesia), Sampangan (Indonesia), Chandra Asri, Kilang Pertamina Internasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Kementerian Keuangan RI, ID Food, Pindad, Info Global, Garuda Maintenance Facility, GMF Aero Asia, Dirgantara Indonesia, dan Garuda Indonesia.
Proses penandatanganan MoU ini disaksikan oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA, Dr Thani Ahmed Al Zeyoudi; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia; dan Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdula Salem Obeid Aldhaheri.