Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan penawaran Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (WPSPE) Panas Bumi Rongkong, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Lewat pengumuman penawaran WPSPE, luas blok panas bumi itu mencapai 43.690 hektare dengan potensi cadangan panas bumi mencapai 42 megawatt ekuivalen (MWe).
“Peserta yang dapat mengikuti Penawaran WPSPE Panas Bumi di Daerah Rongkong adalah badan usaha yang berpengalamaan atau bergerak di bidang panas bumi, hulu migas, pertambangan mineral/batu bara atau pembangkit tenaga listrik,” tulis Panitia Pemilihan Kementerian ESDM seperti dikutip dari pengumuman lelang, Sabtu (11/11/2023).
Badan Usaha yang berminat untuk mengikuti Penawaran WPSPE Panas Bumi Rongkong wajib memasukkan surat permohonan yang dilengkapi persyaratan administratif, teknis, dan keuangan.
Proses penawaran blok panas bumi ini nantinya meliputi pengembalian formulir pendaftaran, pengambilan dan penjelasan dokumen pemilihan serta penyampaian dokumen permohonan penugasan sepanjang 6 November 2023 sampai dengan 6 Desember 2023.
“Perjanjian awal transaksi [Pre Transaction Agreement/PTA] dengan PT PLN akan dilakukan setelah eksplorasi selesai dan Izin Panas Bumi diterbitkan,” tulis Panitia Pemilihan.
Baca Juga
Nantinya, acuan harga listrik dalam PTA bakal mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan soal tarif listrik energi baru terbarukan (EBT).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal melelang dua wilayah kerja panas bumi (WKP) hasil pengeboran awal pemerintah atau government drilling akhir tahun ini.
Dua WKP itu di antaranya Nage, terletak di Ngada, Nusa Tenggara Timur dan Cisolok Cisukarame, Jawa Barat. Blok Nage awalnya telah ditawarkan kepada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) saat lelang akhir tahun lalu. Belakangan perusahaan pelat merah itu mundur.
“Sekarang kami sedang melakukan market sounding untuk memastikan bahwa WKP yang akan ditawarkan ada peminatnya,” kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi saat dikonfirmasi, Senin (6/11/2023).