Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin angkat bicara soal pertanyaan Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait dengan data penerima bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat terdampak kekeringan akibat El Nino berjumlah 21 juta dan bukan 18,8 juta.
Ma'ruf pun menyebut angka tersebut muncul dalam konteks bahasan mengenai bantuan beras, sehingga diinventarisasi mereka yang sudah terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) dan yang belum terdaftar.
Hal ini disampaikannya dalam keterangan pers usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional dan Penyerahan Insentif Fiskal Tahun Berjalan untuk Kategori Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2023, di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).
"Kebetulan kami telah bahas soal bantuan beras, itu di samping yang sudah terdaftar, mungkin kita lakukan lagi yang memang belum ya ikut dikroscek (kaji ulang) lagi," ucapnya kepada wartawan.
Wapres Ke-13 RI itu menekankan, data penerima bantuan tentu akan terus mengalami penyesuaian. Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga menjelaskan penerima bantuan beras pada 2024 sudah menggunakan data baru yang didasarkan pada data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).
Baca Juga
"Data ini data Regsosek yang terus di-update, sehingga dengan demikian data ini sifatnya dinamis. Apalagi tadi kita bicara mengenai desil 1, desil 2, desil 3, desil 4 yang tentu ini harus terus di-update untuk memberikan bantuan agar tepat sasaran," tutur Airlangga.