Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mematok target Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) di rentang 4%-6% pada kuartal IV/2023.
PMTB adalah merupakan investasi fisik yang menunjukkan penambahan dan pengurangan aset tetap pada suatu unit produksi. Sedangkan PMTB versi BKPM mencakup investasi secara keseluruhan, termasuk sektor keuangan, hulu migas, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan sektor riil.
“Harapannya tumbuh sekitar 4% sampai 6% untuk bisa ekonomi kita di atas 5%. Tapi kan sekarang tumbuh 4%-4,5%,” ujarnya di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Meski demikian, Bahlil mengakui bahwa sulit mengelola investasi di tengah tekanan geopolitik yang terus berlangsung, ditambah lagi panasnya kondisi Israel dan Hamas.
Bahlil melihat tantangan bagi geopolitik global sangat berdampak pada investasi Indonesia, khususnya investasi asing atau foreign direct investment (FDI).
“Meski begitu kami harus memberikan beberapa tips khusus, untuk kemudian tidak terjebak lebih dalam terhadap geopolitik,” tegasnya.
Baca Juga
Adapun, catatan FDI yang masuk ke Indonesia masih terus tumbuh positif hingga September 2023 sebesar 16,7% (year-on-year/yoy).
Singapura masih menjadi negara utama yang menempatkan uangnya di Indonesia, senilai US$12,1 miliar, diikuti China US$5,6 miliar, dan Hongkong senilai US$5,2 miliar.
Sementara itu, capaian realisasi investasi sepanjang Januari hingga September 2023, tidak termasuk sektor hulu migas dan keuangan, telah mencapai 75,2% atau setara Rp1.053,1 triliun dari target Rp1.400 triliun.
Hasil dari realisasi tersebut berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 1,36 juta orang.
Di samping itu, Bahlil masih terus optimistis pada akhir 2023 target Rp1.400 triliun akan tercapai.
“Saya janji ke Pak Wapres, saya berani janji, karena saya punya tim yang kuat, menyampaikan bahwa insyaAllah Desember 2023 target investasi kita bisa mencapai Rp1.400 triliun,” ungkapnya.