Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melaporkan kenaikan jumlah penumpang KRL Jabodetabek pada stasiun-stasiun yang terhubung dengan moda LRT Jabodebek.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan kenaikan jumlah penumpang terjadi pada Stasiun Cawang dan Stasiun Sudirman. Sebagai informasi, Stasiun Cawang terintegrasi dengan Stasiun LRT Cikoko dan Stasiun Sudirman terintegrasi dengan Stasiun LRT Dukuh Atas.
Anne memaparkan, jumlah penumpang di Stasiun Sudirman setelah LRT Jabodebek beroperasi mencapai sekitar 30.000 orang per hari. Catatan tersebut lebih tinggi dibandingkan sebelum dengan beroperasinya LRT Jabodebek di kisaran 24.000 penumpang per hari.
“Di Stasiun Sudirman peningkatannya bisa 30% hingga 35% saat jam sibuk setelah LRT Jabodebek mulai beroperasi. Ini juga sesuai dengan prediksi kami bahwa beroperasinya LRT Jabodebek akan meningkatkan jumlah penumpang KRL,” kata Anne, dikutip Selasa (7/11/2023).
Tren serupa juga terlihat di Stasiun Cawang yang mencatatkan kenaikan jumlah penumpang sekitar 12% hingga 15% per harinya. Meski demikian, Anne tidak memerinci jumlah penumpang yang turun di stasiun tersebut per harinya.
“Mudah-mudahan LRT juga nanti semakin normal sehingga pengguna transportasi publik bisa naik lagi,” tutur Anne.
Baca Juga
Selain itu, Anne mengatakan KAI Commuter berkomitmen untuk memperpendek waktu tunggu antarkedatangan kereta atau headway KRL Jabodetabek. Hal ini seiring dengan perbaikan dan modernisasi prasarana perkeretaapian seperti rel kereta.
Anne menuturkan, perbaikan-perbaikan ini berdampak pada meningkatnya kecepatan tempuh KRL. Dia mencontohkan, kecepatan tempuh maksimal KRL Line Bogor-Jakarta Kota telah naik dari sekitar 70 km/jam kini menjadi 80 km/ jam. Peningkatan kecepatan juga telah terjadi di lintas pelayanan Bekasi dari yang sebelumnya 70 km/jam kini menjadi hingga 90 km/jam.