Bisnis.com, CILACAP - PT Kilang Pertamina Internasional menargetkan dapat mulai memproduksi avtur berbahan baku 100% minyak inti sawit atau bioavtur 100% di Kilang Cilacap pada 2026.
Saat ini, Green Refinery Kilang Cilacap telah mampu memproduksi Bioavtur – Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan kandungan minyak inti sawit atau refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO) sebesar 2,4% dengan kapasitas 9.000 barel per hari (bpd).
Kandungan nabati ini akan ditingkatkan menjadi 100% dalam proyek pengembangan Green Refinery Kilang Cilacap Fase 2.
"Fase 2 ini nantinya didesain untuk multi-feedstock antara lain crude palm oil [CPO], refined bleached deodorized palm oil [RBDPO] dan used cooking oil [UCO] atau minyak jelantah. Ini yang dalam rencana saat ini, ditargetkan onstream di tahun 2026," ujar Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman dalam acara media visit Kilang Cilacap, Kamis (2/11/2023).
Taufik menuturkan, bahan bakar Bioavtur-SAF memiliki potensi paling besar dalam upaya mengurangi emisi CO2 di industri penerbangan sipil.
“Ini menjadi jawaban atas tantangan terhadap KPI tentang produk ramah lingkungan, berkelanjutan, dan target nol emisi karbon,” ucapnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Bioavtur-SAF sudah memenuhi standar internasional untuk spesifikasi Avtur ASTM D 1655, Defstan 91-91 latest issued, serta SK Dirjen Migas No.59 K Tahun 2022.
Bioavtur-SAF juga telah melalui uji ground round dan flight test SAF pada mesin jet CFM56-7B di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada 27 Oktober 2023.
Sementara itu, proyek Green Refinery Kilang Cilacap Fase 2 juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan hydrotreated vegetable oil (HVO) dari saat ini sebesar 3.000 bpd menjadi 6.000 bpd.
Adapun, Green Refinery RU IV Cilacap Fase 1 dikembangkan sejak Februari 2022. Unit ini mampu memroduksi produk rendah emisi gas rumah kaca. Produk utama unit ini adalah green diesel dengan bahan baku 100% terbarukan dan memiliki kandungan sulfur lebih baik dari Euro V.