Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Komoditas Pangan yang Sumbang Inflasi Oktober 2023, Selain Beras

BPS soroti 3 komoditas pangan yang jadi penyumbang inflasi Oktober 2023.
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) secara khusus menyoroti tiga komoditas pangan dalam kategori kelompok harga bergejolak atau volatile food yang mendorong inflasi pada Oktober 2023. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan terdapat tiga komponen utama penyumbang inflasi pada kelompok volatile food secara bulanan atau (month-to-month/mtm). 

“Beras andil inflasi 0,06%, cabai rawit 0,03%, dan cabai merah andil 0,01%, “jelasnya dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Rabu (1/1/2023). 

Lebih rinci, secara bulanan beras mengalami inflasi sebesar 1,72% dan memberikan andil 0,06%. Sementara cabai rawit yang mengalmai inflasi 19,59% menyumbang 0,03% terhadap inflasi bulanan. 

Komoditas cabai merah pada Oktober 2023 mengalami inflasi 3,98% dengan andil 0,01% (mtm). 

Meski inflasi komoditas tersebut cukup tinggi, masih terdapat beberapa komoditas yang memberikan andil deflasi secara bulanan yang cukup siginfikan, yaitu ikan segar, telur ayam ras, tomat, bawang merah, minyak goreng, dan bawang putih. 

Pudji menjelaskan bahwa secara historis, pada 2020-2022, terlihat adanya pola yang mirip di mana secara umum terjadi beberapa deflasi untuk komponen volatile food pada periode semester dua. 

“Berbeda dengan 2023, volatile food baru mengalami satu kali deflasi pada Agustus 2023,” ujarnya.  

Meski demikian, inflasi kelompok ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumya, di mana Oktober 2022 inflasi volatile food mencapai 3,53% (year-to-date/ytd), sedangkan pada Oktober 2023 mencapai 3,46% (ytd).

Bukan hanya kelompok ini, inflasi Oktober yang mencapai 0,17% (mtm) didorong pada inflasi seluruh komponen. Inflasi harga diatur pemerintah (administered prices). mengalami inflasi sebesar 0,46% (andil 0,09%). 

Komponen harga bergejolak secara umum mengalami inflasi 0,21% dan andil 0,03%. Sementara  komponen inti tercatat inflasi 0,08% dengan andil 0,05%, di mana komoditas yang dominan adalah emas perhiasan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper