Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat: Strategi Kandidat Capres 2024 Ciptakan Lapangan Kerja Belum Jelas

Pengamat Ketenagakerjaan dari UGM Tadjudin Nur Effendi mempertanyakan strategi para bakal calon presiden Pilpres 2024 untuk menciptakan lapangan kerja.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada Tadjudin Nur Effendi mempertanyakan strategi para bakal calon presiden (capres) Pilpres 2024 untuk menciptakan lapangan kerja di Indonesia.

Ketiga bakal capres 2024, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto menargetkan penciptaan lapangan kerja dalam dokumen janji politiknya, jika nantinya terpilih sebagai Presiden RI 2024-2029.

Anies Baswedan menargetkan 15 juta lapangan pekerjaan baru pada 2025-2029 dan Ganjar Pranowo 17 juta lapangan pekerjaan baru, sedangkan Prabowo Subianto berjanji untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Target tersebut untuk menekan angka pengangguran di Indonesia.

“Program apa yang akan mereka ciptakan, untuk ciptakan lapangan pekerjaan? Itu nggak disebut. Kalau angka doang siapa saja bisa, harus ada turunannya,” kata Tadjudin kepada Bisnis, dikutip Selasa (31/10/2023).

Menyoal soal janji menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, Tadjudin juga menilai perlu diperinci lebih lanjut definisi lapangan kerja berkualitas yang dimaksud. 

“Apakah kerja di manufaktur, apakah jadi pegawai negeri, kan harus jelas. Berkualitas mempunyai spesifik pengetahuan teknis atau apa, kompetensi atau apa. Berkualitas yang dimaksud seperti apa kan nggak jelas,” ujarnya.

Di sisi lain, dia menuturkan bahwa per tahunnya, terdapat 2-2,5 juta angkatan kerja yang berusaha untuk masuk pasar kerja menurut survei angkatan kerja oleh Sakernas. Untuk itu, jika ingin menekan angka pengangguran, maka dibutuhkan 2,5-3 juta lapangan kerja baru per tahun.

“Tapi bagaimana 2,5 juta itu apa yang dikerjakan, itu kan harus jelas juga. Kalau sekarang ini tenaga kerja kita ini bisa masuk ke mana saja? Tapi kalau mereka buat janji dalam pemilu kan harus jelas lapangan kerjanya,” tuturnya.

Senada, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam menilai para capres dalam dokumen janji politiknya belum secara gamblang menyampaikan strategi-strategi yang ditempuh untuk menurunkan angka pengangguran di Indonesia.

“Saya tidak melihat dari para capres atau cawapres strategi apa yang akan diambil untuk mengatasi hal tersebut,” kata Bob kepada Bisnis, Senin (30/10/2023).

Adapun, dia berharap isu penciptaan lapangan kerja tak berhenti pada saat pemilihan umum (Pemilu). Namun, menjadi indikator kinerja (key performance indicator/KPI) keberhasilan pemerintahan yang dimonitor dan diperbaharui secara berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper