Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Tertekan Benang Filamen China hingga IHSG di Tahun Pemilu

Sebagian besar impor benang filamen dari China mencapai 98,29% hingga Pasar saham sedang menghadapi tekanan bertubi-tubi.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) mulai melakukan penyelidikan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard measures) terhadap lonjakan jumlah impor benang filamen artifisial dari China sejak Jumat (27/10/2023).

Plt. Ketua KPPI Nugraheni Prasetya Hastuti menyebut komoditas yang diselidiki mencakup 5 kode HS 8 digit berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) antara lain HS 5403.10.00, HS 5403.31.10, HS 5403.31.90, HS 5403.32.90, dan HS 5403.41.90.

Penyelidikan itu dilakukan berdasarkan permohonan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) sebagai perwakilan industri penghasil benang filamen artifisial di dalam negeri. Adapun permohonan dari API diterima oleh KPPI pada 18 September 2023.

Adapun berdasarkan dari bukti awal permohonan resmi yang diajukan API, kata Nugraheni, KPPI menemukan adanya lonjakan jumlah impor baran benang filamen artifisial.

Berita tentang industri tekstil menjadi salah satu berita pilihan BisnisIndonesia.id hari ini, Minggu (29/10/2023). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:

 

Rontoknya Saham Erick Thohir Usai Gagal Maju jadi Cawapres

Dua saham milik Menteri BUMN Erick Thohir, yakni PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) dan PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) masuk daftar saham terboncos atau saham dengan kinerja terparah sepanjang pekan lalu.

Berdasarkan data statistik Bursa Efek Indonesia selama perdagangan 23–27 Oktober 2023, Saham PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) memuncaki daftar top losers sepekan dengan penurunan 49,22% ke level Rp65 per saham.

Di posisi berikutnya ada emiten properti PT Graha Mitra Asia Tbk. (RELF), yang mencatatkan penurunan harga saham sebesar 33,33%, atau dari level Rp69 menuju Rp46 selama sepekan.

Sementara itu, pada peringkat ketiga daftar top losers selama sepekan dihuni oleh emiten pengelola Rumah Sakit Mayapada PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) dengan penurunan saham 30,91% menuju posisi Rp380 per lembar.

 

Digitalisasi Pelindo, Strategi Mencegah Korupsi di Pelabuhan

Bekerja bertahun-tahun menjadi supir truk logistik dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Priok, Agoeng Bangkit paham betul masalah yang terjadi di sana. Dia mengibaratkan sebagai mata rantai yang tersambung dan sulit terpisah.

Sebagai pelabuhan tersibuk di Indonesia, aktivitas bongkar dan muat kontainer di Priok sangat sibuk. Tak heran ini membuat antrean truk mengular hingga ke jalan raya.

Dari pelayanan yang kurang maksimal dan membuat kemacetan di jalan, muncul tindak kejahatan. Baik premanisme di dalam maupun luar pelabuhan.

Di luar pelabuhan, terang Agoeng, tindak kejahatan yang dialami pengemudi truk adalah pencurian. Dia pernah mengalaminya.

 

Tertekan Benang Filamen Buatan China

September lalu, Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) telah memulai penyelidikan anti-dumping terhadap impor produk benang filamen sintetik tertentu dari China.

Produk tersebut masuk dalam pos tarif 5402.33.10; 5402.33.90; 5402.46.10; dan 5402.46.90 yang sesuai dengan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2022.

Ketua KADI Donna Gultom mengatakan bahwa penyelidikan itu merupakan tindak lanjut dari permohonan PT Asia Pasific Fibers Tbk, dan PT Indorama Synthetics Tbk dari Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) yang mewakili industri dalam negeri.

“Berdasarkan analisis KADI terhadap dokumen permohonan tersebut, terdapat impor produk benang filamen sintetik tertentu yang diduga dumping yang menyebabkan kerugian materiel bagi pemohon, serta terdapat hubungan kausal antara kerugian pemohon dan dumping impor produk benang filamen sintetik tertentu yang berasal dari negara tertuduh,” katanya dalam keterangan resmi tertulis, pada Selasa (12/9/2023).

 

Kinerja Kredit Lesu di Tahun Pemilu yang Lalu, Bagaimana 2024?

Kinerja kredit industri perbankan di periode pemilu sebelumnya rupanya tidak begitu bergairah. Bagaimana dengan prospek penyaluran kredit pada Pemilu 2024 mendatang?

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan tren pelemahan pada kinerja kredit industri perbankan pada dua periode pemilu sebelumnya, yakni 2014 dan 2019. Pertumbuhan kredit perbankan pada kedua tahun tersebut terlihat melambat dibanding tahun sebelumnya.

Pada 2014, laju pertumbuhan kredit industri perbankan adalah sebesar 11,58% year-on-year (YoY) menjadi Rp3.674 triliun. Tingkat pertumbuhan ini memang terlihat tinggi, tetapi jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada 2013 yang sebesar 21,60% YoY, jelas ada perlambatan yang signifikan.

Hal yang sama terulang pada 2019. Di tahun tersebut, pertumbuhan kredit industri perbankan hanya 6,08% YoY menjadi Rp5.617 triliun. Padahal, di tahun sebelumnya masih mencapai 11,75% YoY.

 

Menebak Arah IHSG Jelang Pemilu 2024

Momentum Pemilu 2024 hadir di tengah sejumlah tantangan yang membayangi kinerja perekonomian global dan domestik. Dalam kondisi tersebut, arah gerak pasar saham tahun depan pun menjadi penuh teka-teki.

Pandangan kalangan analis terbagi dalam menilai prospek pasar saham tahun depan menghadapi momentum pemilu. Secara umum, pemilu cenderung meningkatkan perputaran uang di masyarakat seiring dengan mengalirkan kucuran dana kampanye. Apalagi, tiga pemilu akan digelar tahun depan, yakni presiden, legislatif, dan kepala daerah.

Namun, saat ini kondisi perekonomian Indonesia sedang cukup menantang, terutama akibat sentimen global. Suku bunga acuan sedang tinggi-tingginya, sejalan dengan peningkatan suku bunga bank sentral dunia dan antisipasi tersendatnya rantai pasok global akibat konflik geopolitik.

Hal ini menjadikan prospek penguatan konsumsi dan daya beli efek pemilu berpotensi terhambat. Lantas, bagaimana pengaruhnya terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG)?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper