Bisnis.com, JAKARTA – CEO JPMorgan Chase & Co. Jamie Dimon berencana menjual saham yang dimilikinay senilai sekitar $141 juta. Ini menjadi aksi jual pertama sejak ia memimpin perusahaan hampir 18 tahun yang lalu.
Melansir Bloomberg, Sabtu (28/10/2023), menurut keterbukaan informasi bursa AS, mulai tahun depan, Dimon dan keluarganya akan melepas 1 juta saham JPMorgan untuk tujuan diversifikasi keuangan dan perencanaan pajak.
“Dimon terus percaya bahwa prospek perusahaan sangat kuat dan kepemilikannya di perusahaan akan tetap sangat signifikan," kata JPMorgan dalam pernyataannya.
Transaksi yang direncanakan, yang tunduk pada ketentuan-ketentuan rencana perdagangan saham bank, akan menjadi penjualan saham pertama CEO selama masa jabatannya di perusahaan.
Kenaikan hampir 250% saham JPMorgan selama masa jabatan Dimon telah membantu mengubah eksekutif ini menjadi seorang miliarder. Pada awal 2009, Dimon membeli 500.000 saham di bank tersebut sebagai tanda kepercayaan diri di tengah kemerosotan saham. Dia melakukan langkah serupa pada tahun 2016 dan menghabiskan sekitar US$38 juta untuk dua putaran pembelian.
Dimon dan keluarganya saat ini memiliki sekitar 8,6 juta saham JPMorgan, yang berarti penjualan tersebut kurang dari 12% total kepemilikan mereka di bank yang berbasis di New York tersebut. Kekayaan bersih Dimon mencapai sekitar US$2 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Baca Juga
Dimon adalah CEO terlama di sebuah bank besar AS. CEO jangka panjang lainnya - James Gorman, 65 tahun, di Morgan Stanley - akan digantikan pada bulan Januari oleh Co-President Ted Pick, yang mengakhiri masa jabatannya selama 14 tahun.
Rencana tersebut diumumkan pada awal minggu ini. Dimon yang berusia 67 tahun, yang memimpin bank terbesar di AS sejak akhir tahun 2005, telah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa ia berencana untuk tetap menjadi CEO JPMorgan selama lima tahun lagi.
"Mengingat bahwa ini adalah penjualan pertama Dimon sejak bergabung dengan perusahaan dan bahwa dia adalah bagian penting dari cerita ini, kami yakin pengumuman ini akan menarik perhatian," ungkap analis Piper Sandler Cos. R. Scott Siefers dan Frank Williams.
Siefers dan Williams mengatakan pengumuman ini dapat menyebabkan pelemahan saham JPMorgan dalam jangka pendek. Namun, mereka menilai tidak ada kesalahan dalam keputusan penjualan tersebut.
Analis Wells Fargo & Co, Mike Mayo mengatakan rencana penjualan saham Dimon muncul setelah komentar-komentar bearishnya yang mencakup kemungkinan kenaikan suku bunga hingga 7%, dan sektor perbankan yang 'tidak dapat diinvestasikan' karena beban persyaratan Basel III Endgame yang diusulkan.
"Waktu penjualan pertamanya dengan komentar-komentar ini menarik perhatian kami. Rencana ini juga berfungsi sebagai pengingat bahwa CEO semakin mendekati masa pensiunnya,” kata Mayo.