Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkelakar bahwa terdapat sebuah tolak ukur bagi dirinya untuk mengetahui bahwa situasi ekonomi di dalam Negeri masih terpantau aman atau tidak.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa keadaan ekonomi dapat dikatakan baik-baik saja, apabila dia melihat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati masih dalam keadaan tersenyum.
“Tadi pagi saya ketemu Bu Srimul [Sri Mulyani], dia masih senyum saya masih tenang, tetapi kalau [Srimul] sudah gak ada senyumnya mesti tanda tanya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Kepala Negara pun mengaku bahwa pemerintah selama ini terus mengkalkulasi kondisi keuangan Negara. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan ekonomi Indonesia di tengah goncangan perekonomian global.
“Kita betul-betul harus kita kalkulasi tahan sampai kapan, kalau APBN saya cek sampai Jumat, 13 Oktober kemarin Ibu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani masih pegang uang menurut saya masih gede banget lah, kira-kira Rp616 triliun,” tuturnya.
Tak hanya itu, dia mengamini bahwa saat ini setiap Negara tengah menghadapi pelemahan ekonomi global yang salah satunya ditandai oleh melemahnya mata uang terhadap dollar Amerika Serikat (AS), termasuk rupiah Indonesia.
Baca Juga
Kendati demikian, Jokowi optimistis lantaran pertumbuhan ekonomi masih berada di atas 5 persen sehingga Indonesia masih siap untuk menghadapi gejolak ekonomi dunia, khususnya yang terjadi di AS.
“Di tengah pelemahan ekonomi global kita mesti bersyukur growth kita masih di atas 5 persen. Kemudian kalo kita liat persentase depresiasi mata uang kita juga masih aman, aman untuk sektor riil, keuangan, dan aman untuk inflasi,” pungkas Jokowi.