Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ibu Kota Pindah ke IKN, Begini Nasib Bisnis Properti di Jakarta

JLL Indonesia memberikan proyeksi nasib bisnis properti di Jakarta usai Ibu Kota pindah ke IKN.
Ilustrasi investasi di sektor properti/Freepik
Ilustrasi investasi di sektor properti/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Upaya pemindahan Ibu Kota ke wilayah Kalimantan Timur (IKN Nusantara) diproyeksi tidak akan membawa dampak signifikan pada pasar properti di Jakarta.

Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, Yunus Karim menjelaskan, prospek pasar properti di wilayah Jabodetabek bakal tetap stabil. Mengingat, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi Indonesia.

"Kita kan tahu kalau pemerintah menjadikan Jakarta sebagai pusat ekonomi Indonesia. Jadi, administasi atau ibu kotanya akan dilepas ke Kalimantan Nusantara tapi Jakarta masih tetap menjadi pusat ekonomi," tuturnya dalam media briefing di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Di samping itu, Yunus menambahkan, optimisme terhadap pasar properti di Jakarta tersebut disandarkan pada asumsi besarnya segi bisnis yang terkonsentrasi di wilayah Jakarta dan sejumlah daerah penyokongnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, hingga Bekasi.

Dia menyebut 304 hari menjelang upaya pemindahan Ibu Kota ke Nusantara, prospek pasar properti di Jakarta diklaim menunjukkan geliat positif. Adapun, tingkat hunian sektor perkantoran khusus di wilayah Jakarta tercatat duduk stabil di level 70% sepanjang kuartal III/2023.

Sementara pada sektor ritel, tingkat hunian pusat perbelanjaan saat ini tetap sehat di angka 88%. Tren permintaan pasar terus didominasi oleh peritel sektor makanan dan minuman.

Sektor lain yang juga terus mendominasi permintaan di triwulan ini yaitu fast fashion, beauty dan juga fasilitas hiburan. Selain itu, peritel mancanegara baru juga terlihat membuka gerai pertama mereka di beberapa pusat perbelanjaan. 

Kemudian dari sisi industri dan logistik, tingkat hunian pergudangan modern di Jabodetabek terpantau stabil di tingkat 88%, sama seperti triwulan sebelumnya Tingkat hunian terindikasi sehat meskipun terdapat tiga pasokan baru di area Jakarta dan Bekasi yang disertai permintaan yang didominasi oleh penyedia jasa logistik.

"Permintaan (pergudangan dan logistik umumnya datang) dari sektor automotif dan vendor electric vehicle yang terpantau meningkat. Kemudian diikuti oleh sektor manufaktur, fast moving consumer goods (FMCG), dan farmasi," jelas Farazia Basarah selaku Country Heada and Head of Logistics & Industrial JLL.

Selain sebagai penyimpanan, tambah Farazia, para penyewa dan sektor manufaktur juga kerap menggunakan ruang gudang sebagai area perakitan atau workshop.

Di mana, hingga September 2023 Terdapat dua proyek yang masih dalam proses konstruksi yang berlokasi di Cikarang dan Depok. Kedua proyek ini direncanakan akan beroperasi total di akhir 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper