Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) bersama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) tengah menyiapkan proyek pengeboran eksplorasi awal atau government drilling untuk blok panas bumi Waesano dan Jailolo.
Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek (PPPP) PT SMI Faaris Pranawa menuturkan, prospek Jailolo telah memasuki studi environmental and social impact assessment atau ESIA, serta kajian well targeting, sumber daya, dan pembuatan model konseptual hingga triwulan ketiga tahun ini.
“Kegiatan penyiapan proyek diproyeksikan masih akan berlangsung hingga di kisaran Q2 2024 sehingga belum ada target pembiayaan yang digunakan di kegiatan pengeborannya,” kata Faaris saat dikonfirmasi, Selasa (17/10/2023).
SMI telah mendapat hibah dari bank dunia untuk kegiatan government drilling ini sebesar US$49 juta untuk dua lokasi kegiatan.
“Apabila proyek Jailolo lancar dilaksanakan maka WKP baru akan dilelangkan oleh ESDM di sekitar awal 2026,” kata dia.
Di sisi lain, dia mengatakan, tren pembiayaan government drilling meningkat setiap tahunnya sejak 2021 lalu. Alasannya, dia menerangkan, terjadi peningkatan program penyiapan hingga pengeboran eksplorasi di sejumlah prospek.
Baca Juga
“Untuk 2024, PT SMI dan PT Geo Dipa akan fokus mengerjakan area prospek Jailolo sampai fasilitas infrastruktur penunjang terbangun dan siap untuk kegiatan pengeboran nantinya di 2025,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mundur dari penawaran lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Nage, Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Lapangan panas bumi yang dilelang bersamaan dengan WKP Way Ratai pada periode 21 Desember 2022 sampai dengan 20 Januari 2023 itu merupakan hasil program government drilling dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2021.
“Telah dilakukan pelelangan terbuka pada WKP Nage dengan hasil terdapat penawaran dari PGE [Pertamina Geothermal Energy]. Namun, PGE tidak melanjutkan ke tahap berikutnya karena menganggap bahwa risiko eksplorasi masih tinggi,” kata Sekretaris Jendral Kementerian ESDM Dadan Kusdiana kepada Bisnis, Selasa (17/10/2023).
WKP Nage dengan luasan kerja 10.410 hektare (ha) itu memiliki cadangan terduga sebesar 46 megawatt ekuivalen (MWe), angka daya setrum itu diperoleh lewat hasil pemboran dua sumur slim hole program government drilling sebelumnya.
Selain WKP Nage, Kementerian ESDM saat ini turut menyiapkan WKP Cisolok Cisukarame untuk dilelang terbuka pada tahun ini. Lapangan panas bumi itu turut menjadi WKP hasil government drilling pada 2021.
Berdasarkan data Badan Geologi, Cisolok Cisukarame bersama dengan Awi Bengkok atau Gunung Salak dan Jampang menjadi tiga titik area di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat yang diduga memiliki cadangan panas bumi kurang lebih sekitar 750 MW.
Di sisi lain, Dadan menegaskan kementeriannya bakal meningkatkan kegiatan government drilling pada periode 2024 hingga 2025 untuk meningkatkan investasi pengembangan panas bumi mendatang.
“Pada 2024, terdapat kegiatan penyiapan lahan dan infrastruktur pada WKP Tampomas dan WKP Sipaholon Ria-Ria, dan juga melaksanakan evaluasi komprehensif untuk program government drilling,” kata dia.