Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mundur dari penawaran lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Nage, Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Lapangan panas bumi yang dilelang bersamaan dengan WKP Way Ratai pada periode 21 Desember 2022 sampai dengan 20 Januari 2023 itu merupakan hasil program government drilling dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2021.
“Telah dilakukan pelelangan terbuka pada WKP Nage dengan hasil terdapat penawaran dari PGE [Pertamina Geothermal Energy]. Namun, PGE tidak melanjutkan ke tahap berikutnya karena menganggap bahwa risiko eksplorasi masih tinggi,” kata Sekretaris Jendral Kementerian ESDM Dadan Kusdiana kepada Bisnis, Selasa (17/10/2023).
WKP Nage dengan luasan kerja 10.410 hektare (ha) itu memiliki cadangan terduga sebesar 46 megawatt ekuivalen (MWe), angka daya setrum itu diperoleh lewat hasil pemboran dua sumur slim hole program government drilling sebelumnya.
Adapun, perkiraan temperatur reservoir dari WKP itu berada di rentang 278 sampai dengan 2.840 derajat Celcius. Dengan rencana kapasitas pengembangan sebesar 20 MWe.
Selepas mundurnya PGEO dari penawaran awal, Dadan berpendapat masih perlu dilakukan penambahan sumur eksplorasi pada lapangan government drilling tersebut untuk mengurangi risiko investasi pengembang nantinya.
Baca Juga
“Sehingga masih diperlukan penambahan sumur eksplorasi,” kata dia.
Selain WKP Nage, Kementerian ESDM saat ini turut menyiapkan WKP Cisolok Cisukarame untuk dilelang terbuka pada tahun ini. Lapangan panas bumi itu turut menjadi WKP hasil government drilling pada 2021.
Berdasarkan data Badan Geologi, Cisolok Cisukarame bersama dengan Awi Bengkok atau Gunung Salak dan Jampang menjadi tiga titik area di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat yang diduga memiliki cadangan panas bumi kurang lebih sekitar 750 MW.
Di sisi lain, Dadan menegaskan kementeriannya bakal meningkatkan kegiatan government drilling pada periode 2024 hingga 2025 untuk meningkatkan investasi pengembangan panas bumi mendatang.
“Pada 2024, terdapat kegiatan penyiapan lahan dan infrastruktur pada WKP Tampomas dan WKP Sipaholon Ria-Ria, dan juga melaksanakan evaluasi komprehensif untuk program government drilling,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PGEO Kitty Andhora mengonfirmasi ihwal keputusan perseroan untuk mundur dari penawaran WKP Nage tersebut.
Kitty beralasan perseroan mempertimbangkan risiko dan keekonomian lapangan yang relatif masih tinggi.
“Terdapat beberapa faktor dari sisi risiko maupun keekonomian yang menjadi pertimbangan sehingga perseroan tidak menindaklanjuti penawaran tersebut,” kata Kitty kepada Bisnis, Selasa (17/10/2023).