Bisnis.com, SOLO - Beda degan nasib TikTok Shop di Indonesia, Shopee masih menjadi marketplace yang unggul di Malaysia.
Pada 12 Oktober 2023 lalu, Shopee Malaysia mengumumkan hasil survei #ShopSafeWithShopee yang menemukan bahwa 9 dari 10 masyarakat Malaysia lebih memilih Shopee untuk belanja online yang aman.
Survei tersebut juga memperlihatkan data bahwa 8 dari 10 masyarakat Malaysia merasa bahwa Shopee memberikan dukungan penipuan terbaik saat berbelanja online.
Dilansir dari Media Outreach, ada beberapa faktor yang membuat masyarakat Malaysia memilih Shopee ketimbang e-commerce lain.
Pertama saat memilih platform untuk belanja online, faktor utama yang memengaruhi pembeli di Malaysia adalah kemampuan mereka untuk melakukan transaksi belanja yang aman, seperti metode pembayaran yang aman, kebijakan pengembalian dan uang kembali yang jelas, produk asli/terverifikasi, dan pelanggan yang hebat resolusi layanan.
Hal ini terutama berlaku bagi pembeli berusia 35 hingga 49 tahun. Sedangkan pembeli muda berusia 18 hingga 34 tahun lebih mengutamakan popularitas platform (dengan asumsi jika lebih banyak orang menggunakannya, maka platform tersebut aman) dan beragam produk yang tersedia.
Baca Juga
Sebagai informasi, survei #ShopSafeWithShopee dilakukan terhadap 1.000 pembeli di Malaysia yang berusia 18 tahun ke atas.
Nasib Shopee ini berbanding terbalik dengan TikTok Shop di Indonesia kan terpaksa ditutup lantaran protes dari pedagang offline di Tanah Abang.
Bahkan belakangan, pedagang tersebut kembali meminta pemerintah menutup Shopee dan Lazada karena dagangan mereka masih sepi.
Shopee memang berhasil membuktikan diri menjadi marketplace terpercaya. Dilansir dari Momentum Works dan Data Indonesia, nilai transaksi bruto (gross merchandise value/GMV) lokapasar daring (e-commerce) di Indonesia mencapai US$51,9 miliar pada 2022.
Nilai itu setara 52% dari total GMVe-commerce di Asia Tenggara yang sebesar US$99,5 miliar.
Sebagian besar GMV e-commerce di Indonesia disumbangkan oleh Shopee. Nilainya mencapai US$18,68 miliar atau setara dengan 36% dari total GMV e-commerce di tanah air.