Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citigroup Buka-bukaan Dampak Perang Israel vs Hamas ke Bisnis di Timur Tengah

Eskalasi konflik Israel vs Hamas menambah tekanan bagi para pelaku bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Gedung Citigroup./Chris J Ratcliffe - Bloomberg
Gedung Citigroup./Chris J Ratcliffe - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Grup perbankan global Citigroup Inc. memberikan pernyataan mengenai eskalasi konflik antara Israel dan Hamas terhadap kondisi bisnis.

Miguel Azevedo, Kepala Investment Banking Emerging Markets EMEA Citigroup, menilai konflik yang memanas antara Israel dengan Hamas berdampak terbatas terhadap aktivitas bisnis di kawasan Timur Tengah, asalkan tidak menjalar menjadi perang yang lebih luas.

"Sejauh ini, dampaknya sangat minim. Jika ini tidak meluas, kami yakin dampaknya tidak akan terlalu besar," ujarnya dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada Jumat (13/10/2023).

Dia menambahkan eskalasi tersebut tentunya memberikan sentimen negatif terhadap bisnis, tetapi saat ini kondisi ekonomi global memang sedang menghadapi banyak tantangan, seperti inflasi AS yang mendorong peningkatan suku bunga acuan.

Lebih jauh, Azevedo menyatakan minat perusahaan-perusahaan di kawasan Timur Tengah untuk mencari pendanaan di pasar modal masih kuat dan pipeline IPO tahun depan masih sangat solid. 

Sebagaimana diketahui, pada Sabtu pekan lalu terjadi serangan dari militan Hamas ke Israel dan serangan udara balasan telah membayangi aktivitas ekonomi di kawasan tersebut. Serangan ini menambah tekanan bagi para pelaku bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Terlepas dari eskalasi konflik Israel dan Hamas, aktivitas IPO di sekitar kawasan itu masih cukup baik. Perusahaan minyak yang didukung lembaga pengelola dana Arab Saudi, ADES Holding Co., sahamnya melonjak 34% setelah debut di Riyadh dan IPO OQ Gas Networks SAOG senilai $749 juta di Oman menarik lebih dari $10 miliar setelah menetapkan harga di kisaran teratas.

Namun, kekhawatiran bahwa konflik ini bisa menjadi lebih luas masih berdampak buruk pada sentimen pasar. Indeks Tadawul All Share Index di Arab Saudi longsor pada hari Kamis karena perang Israel vs Hamas menambah risiko di pasar yang sudah dilanda hambatan moneter dan geopolitik.

Pada Kamis lalu, ekonom Nouriel Roubini mengatakan pasar mengabaikan risiko perang besar yang melibatkan Iran dan Lebanon, yang akan mengakibatkan gangguan pasokan minyak dari kawasan Teluk dan dampak ekonomi yang besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper