Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Memetik Buah Kecerdasan Infrastruktur dari Singapura

Direktur Survey dan Geomatika Singapore Lande Authority (SLA) Victor Khoo bercerita mengenai pemanfaatan teknologi kecerdasan infrastruktur.
Direktur Survei dan Geometrik Singapore Land Authority (SLA) Victor Khoo (kiri) bersama dengan Chief Executive Officer Bentley System./Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka
Direktur Survei dan Geometrik Singapore Land Authority (SLA) Victor Khoo (kiri) bersama dengan Chief Executive Officer Bentley System./Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka

Bisnis.com, SINGAPURA - Dia masuk ditemani riuh tepuk tangan oleh para peserta yang hadir. Dari negerinya, dunia belajar banyak mengenai pengembangan kota cerdas (smart city) hingga infrastruktur cerdas (smart infrastructure).

Dia adalah Victor Khoo, Direktur Survey dan Geomatika Otoritas Tanah Singapura (Singapore Lande Authority/SLA). Dia bercerita bagaimana pemanfaatan teknologi kecerdasan infrastruktur dapat membantu negerinya terus bertumbuh.

"Kami ingin menangkap gambar dengan resolusi terbesar yang paling memungkinkan, kualitas terbaik yang bisa didapatkan, guna memberikan pelayanan sebanyak apapun aplikasi yang bisa. Kami ingin kota negara ini jadi aman, berkelanjutan, dan cerdas. Banyak aplikasi yang bisa digunakan," terangnya dalam agenda Year in Infrastructure 2023 dan Going Digital Awards, di Singapura, Kamis (12/10/2023).

Dengan luas berkisar 728,6 kilometer persegi atau setara kota Samarinda, Singapura telah menjelma menjadi negeri terdepan dalam pemanfaatan teknologi terutama dalam pengembangan kotanya.

Dalam konferensi tahunan Year in Infrastructure Awards, Bentley Systems Incorporated, Singapura menjadi pemanfaat kecerdasan infrastruktur seperti digital twin secara optimal.

Contohnya, Public Utilities Board (PUB), agen air nasional Singapura, mengerjakan proyek yang didanai oleh National Research Foundation Singapura untuk mengembangkan sistem baru dalam mendeteksi dan lokalisasi anomali dan kebocoran sistem air mendekati real-time. 

Melalui teknologi dengan model prediktif berbasis AI dan kalibrasi serta simulasi model jaringan hidrolik, proyek ini membantu meningkatkan ketahanan jaringan dan konservasi air.

Selain itu, SMRT Trains, operator transportasi umum multi-modal di Singapura, menggunakan perangkat lunak AssetWise Linear Analytics sebagai dasar untuk sistem dukungan keputusan prediktif untuk memprioritaskan pemeliharaan. Sistem digital twin telah memungkinkan SMRT untuk memenuhi target keandalan layanan dengan mengoptimalkan penempatan pemeliharaan.

Kemudian, Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) sepenuhnya memanfaatkan perangkat lunak digital untuk perencanaan jangka panjang dan jangka pendeknya, termasuk model lalu lintas operasional untuk analisis dampak lalu lintas dan skema.

Dalam pidatonya, CEO Bentley System, Greg Bentley, salah satu perusahaan teknologi terkemuka yang fokus di bidang infrastruktur, menyoroti bagaimana organisasi infrastruktur mengatasi kesenjangan kapasitas sumber daya rekayasa melalui strategi kecerdasan infrastruktur. 

Dia menyebut dengan sejumlah proyeknya yang digarap menggunakan teknologi berhasil memberikan efisiensi luar biasa. Ketika diminta untuk mengukur penghematan jam rekayasa melalui kemajuan digital, finalis Penghargaan Going Digital yang diselenggarannya melaporkan penghematan median yang signifikan sebesar 18 persen.

Data rekayasa (data engineering) berfungsi sebagai dasar dan aplikasi Bentley System, digital twin sebagai blok bangunan dari kecerdasan infrastruktur. Dengan Platform iTwin, data rekayasa dalam Bentley Infrastructure Cloud (ProjectWise untuk pengiriman proyek, SYNCHRO untuk konstruksi, dan AssetWise untuk operasi aset) dapat diatur, ditanya, dan dikelola untuk meningkatkan kecerdasan infrastruktur sepanjang siklus proyek dan aset. 

Bentley Systems memperkirakan pengguna corporate engineering (rekayasa perusahaan) menghasilkan setidaknya 100 juta komponen digital unik baru setiap bulan dalam lingkungan ProjectWise masing-masing, membuka potensi manfaat kecerdasan infrastruktur potensial di bidang konstruksi, operasi, dan pemeliharaan. 

"Beberapa strategi kecerdasan infrastruktur yang digunakan oleh berbagai perusahaan infrastruktur lebih menggabungkan nilai data mereka, termasuk penggunaan ulang komponen digital, integrasi pemodelan subpermukaan, dan penggabungan data operasional dari sensor IoT, drone, dan bahkan sumber daya massa ke dalam digital twin yang selalu mutakhir," ungkapnya.

Bentley juga memasuki fase baru pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan memasukkan berbagai kemampuannya sehingga dapat menjadikan AI sebagai co-pilot bagi para insinyur dalam mengelola proyek infrastruktur mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper