Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Terbaru dari IMF, Bank Dunia, ADB, dan OECD

IMF menjadi lembaga internasional terbaru yang memberikan pembaruan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI, menyusul Bank Dunia, ADB, dan OECD.
Warga beraktivitas dengan latar suasana gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 akan terjaga di level 5 persen, seiring dengan perkembangan yang positif. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga beraktivitas dengan latar suasana gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 akan terjaga di level 5 persen, seiring dengan perkembangan yang positif. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) menjadi lembaga internasional terbaru yang memberikan pembaruan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, menyusul Bank Dunia, ADB, dan OECD.

Dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2023 yang dirilis Selasa (10/10/2023), IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5 persen untuk tahun 2023 dan tahun 2024. Proyeksi ini tidak berubah dibandingkan perkiraan dalam laporan WEO sebelumnya.

Sementara itu, IMF memperkirakan inflasi Indonesia akan mencapai 3,6 persen year-on-year (yoy) pada akhir tahun ini dan terus melandai hingga 2,5 persen yoy pada akhir tahun 2024.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi RI dari IMF diambil berdasarkan asumsi kebijakan fiskal dan moneter RI.

IMF mengatakan proyeksi ekonomi RI didasarkan pada kebijakan pemerintah yang mempertahankan kebijakan fiskal yang netral, disertai dengan kebijakan pajak dan reformasi administrasi yang moderat, realisasi belanja negara, dan peningkatan belanja modal secara bertahap dalam jangka menengah yang sejalan dengan ruang fiskal.

Adapun IMF mengatakan asumsi kebijakan moneter Bank Indonesia sejalan dengan inflasi yang berada di kisaran target bank sentral dalam jangka menengah.

Proyeksi IMF tidak jauh berbeda dengan Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)

Sementara itu, pemerintah Indonesia sendiri mencanangkan target 5 persen – 5,3 persen untuk pertumbuhan ekonomi 2023. Adapun Bank Indonesia memiliki target yang lebih lebar, yaitu 4,5-5,3 persen. 

Adapun, hingga kuartal II/2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi RI yang masih di atas 5 persen, tepatnya 5,17 persen. Sementara untuk semester I/2023, ekonomi tercatat tumbuh 5,1 persen. 

Secara umum, lembaga internasional tersebut memproyeksikan kondisi ekonomi global masih akan melambat, imbas dari pengetatan moneter global. 

Bagaimana proyeksi ekonomi RI dari Bank Dunia, ADB, dan OECD? 

ADB

Dalam rilis terbaru ADB - Asian Development Outlook September 2023, melihat potensi ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya di angka 4,8 persen menjadi 5 persen pada tahun ini. Sementara inflasi juga diramal lebih baik dari perkiraan ADB sebelumnya, di tingkat 4,2 persen menjadi 3,6 persen.  

ADB menilai permintaan domestik diperkirakan akan lebih dari sekadar mengimbangi perlambatan ekspor barang dalam memacu kinerja ekonomi Indonesia.

“Pada sisa tahun 2023, normalisasi penuh mobilitas dan daya beli yang lebih tinggi dengan inflasi yang lebih rendah akan mendorong rebound spending, meskipun suku bunga yang lebih tinggi mungkin sedikit mengerem permintaan,” tulis ADB dalam Asian Development Outlook September 2023, dikutip Minggu (24/9/2023).  

Lembaga tersebut juga melaporkan ekspektasi umum dari pesta politik 2024 atau pemilu diyakini akan berjalan dengan lancar dan tetap memacu investasi bisnis. 

OECD 

Sepakat dengan ADB, OECD merevisi ke atas outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,2 persen menjadi 4,9 persen pada 2023. 

Dalam OECD Economic Outlook, Interim Report September 2023, lembaga tersebut memandang pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di negara-negara berkembang utama Asia, yaitu Indonesia akan stabil di 5 persen.  

“Pertumbuhan PDB di negara-negara berkembang utama Asia lainnya, India dan Indonesia, diproyeksikan relatif stabil pada tahun 2023 dan 2024: sekitar 6 persen untuk India dan 5 persen untuk Indonesia,” tulis OECD, dikutip, Minggu (24/9/2023). 

OECD juga melihat capaian inflasi Indonesia akan menurun di bawah 4 persen pada tahun ini dan semakin menurun di tahun depan. 

Bank Dunia

Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 ke level 5 persen. Ramalan tersebut naik tipis dari proyeksi per April 2023 dimana World Bank memprediksi ekonomi RI hanya tumbuh 4,9 persen. 

Dalam laporan East Asia and the Pacific Economic Update Oktober 2023, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia naik ke level 5 persen sepanjang 2023. Proyeksi tersebut naik 0,1 oersen dari outlook dalam laporan sebelumnya periode April 2023, yakni sebesar 4,9 persen.

Meski demikian, Bank Dunia meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di level 4,9 persen pada 2024. Proyeksi tersebut masih sama dengan outlook yang dikeluarkan Bank Dunia sebelumnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper