Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ongkos Logistik RI 14,29 Persen, Bappenas: Negara Maju 8 Persen

Pemerintah menargetkan biaya logistik harus setara dengan negara maju yang mencapai 8 persen.
Dermaga logistik IKN Nusantara ditargetkan rampung September 2023/Bisnis-Alifian Asmaaysi
Dermaga logistik IKN Nusantara ditargetkan rampung September 2023/Bisnis-Alifian Asmaaysi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mencatat biaya logistik nasional per September 2023 telah mencapai 14,29 persen, lebih rendah dari periode 2020 yang mencapai 24 persen terhadap PDB Indonesia. 

Direktur Perdagangan Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasinoal (Bappenas) Laksmi Kusumawati menyebutkan setidaknya untuk mencapai Indonesia Emas, biaya logistik tersebut juga harus setara dengan negara maju. 

“Biaya logistik harus sama dengan negara maju, yaitu 8 persen terhadap PDB,” katanya dalam acara Peningkatan Kinerja Logistik melalui Utilisasi Layanan National Logistic Ecosystem (NLE), di Hotel Borobudur, Selasa (10/10/2023). 

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Menteri Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso melihat capaian tersebut sudah lebih baik. 

Meski demikian, jika membandingkan dengan negara-negara tetangga, Indonesia masih kalah. 

“Biaya logistik kita sudah mencapai 14,29 persen dari PDB. Artinya sudah cukup baik di bawah 15 persen,” ujarnya. 

Pemerintah menargetkan biaya logistik terhadap PDB pada 2045 dapat mencapai 8 persen, seiring target Indonesia keluar dari jebakan kelas berpendapatan menengah atau middle income trap (MIT). 

Mengacu data World Bank atau Bank Dunia, per 2020 posisi biaya logistik Indonesia berada di level 24 persen, terbesar di negara Asean. 

Sementara pada periode yang sama, Vietnam memiliki biaya logistic sebesar 20 persen, Thailand 15 persen, China 14 persen, Filipina 13 persen, Malaysia 13 persen, India 13 persen, sedangkan Singapura dan Jepang 8 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper