Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertalite Bakal Diganti Pertamax Green 92, Begini Progresnya

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan soal progres Pertamax Green 92 yang bakal menjadi pengganti Pertalite.
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebut bahwa pemerintah lewat Pertamina masih melalukan pengkajian terkait dengan pencampuran Pertalite dengan Etanol 7 persen (E7) untuk menjadi Pertamax Green 92.

Campuran ini diketahui melalukan langkah Pertamina dalam program penghapusan produk bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan paling rendah RON 90 atau Pertalite pada tahun depan.

Arifin mengatakan bahwa pengkajian Pertalite dan E7 ini meliputi kajian teknis dan emisi yang dihasilkan dari campuran kedua bahan tersebut.

“Lagi dicoba teknisnya oke enggak, kemudian nanti dari emisinya oke enggak,” kata Arifin saat ditemui di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Selain itu, Pertamina juga melakukan pengkajian dari segi biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pencampuran dua bahan tersebut.

Lebih lanjut, Arifin menyebut bahwa untuk saat ini hal yang perlu diperhatikan sebelum mengembangkan Pertamax Green 92 adalah pengembangan dari Etanol sendiri.

Salah satu cara untuk mengembangkan Etanol, kata Arifin dengan memaksimalkan produksi tebu atau gula didalam negeri untuk dapat mengembangkan pasar Etanol.

Diketahui saat ini Indonesia masih melalukan impor gula ke beberapa negara. Sampai dengan saat ini, impor gula Indonesia diperkirakan bakal menembus kisaran 6 juta ton.

“Sekarang aja gula kita masih impor, kita harus kembangin kebun tebu, kemudian maksimalkan produksi gula dalam negeri,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengkaji penghapusan produk bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan paling rendah RON 90 atau Pertalite pada tahun depan. Kebijakan itu seiring dengan komitmen perusahaan migas pelat merah itu untuk menekan gas buang dari bahan bakar kendaraan.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan perseroan bakal menaikkan angka oktan dari Pertalite saat ini menjadi RON 92 lewat pencampuran dengan etanol 7 persen (E7) mulai tahun depan. Hasil bauran bensin dengan kandungan 7 persen turunan tetes tebu itu nantinya bakal menghasilkan produk baru, Pertamax Green 92.

“Ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92. Karena aturan KLHK itu menyatakan oktan number yang boleh dijual di Indonesia itu minimal 91,” kata Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII di DPR, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Namun, Nicke menyatakan kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.

“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper