Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awas! Modal Asing Bisa Kabur saat Suku Bunga The Fed Setara BI Rate

Mantau Menkeu Chatib Basri mewanti-wanti dampak jika suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) dan BI Rate setara di level 5,75 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (ketiga kiri) berbincang dengan Deputi Gubernur Aida S. Budiman (dari kiri), Deputi Gubernur Doni Primanto Joewono, Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Juda Agung, Deputi Gubernur Filianingsih Hendarta di sela-sela konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (25/5/2023). Bisnis/Maria Elena
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (ketiga kiri) berbincang dengan Deputi Gubernur Aida S. Budiman (dari kiri), Deputi Gubernur Doni Primanto Joewono, Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Juda Agung, Deputi Gubernur Filianingsih Hendarta di sela-sela konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (25/5/2023). Bisnis/Maria Elena

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) periode 2013-2014 Chatib Basri mewanti-wanti potensi suku bunga The Fed atau Fed Funds Rate (FFR) dengan suku bunga Bank Indonesia atau BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI-7DRR) akan berada di level yang sama, yakni 5,75 persen. 

Pasalnya, terdapat ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan FFR satu kali lagi pada tahun ini, tepatnya pada November mendatang. 

“Artinya FFR mungkin akan par dengan BI rate [5,75 persen],” jelasnya dikutip dari Instagram @chatibbasri, Minggu (8/10/2023). 

Menurutnya, kondisi tersebut akan memicu risiko outflow dari Indonesia. Kondisi ini yang telah terjadi dan menjelaskan mengapa rupiah saat ini melemah dalam beberapa waktu terakhir. 

Bahkan dalam pemberitaan Bisnis, terakhir rupiah ditutup Rp15.618 per Jumat, (6/10/2023) sore. Hal itu juga terlihat pada aliran modal keluar sebesar Rp2,92 triliun dari pasar keuangan domestik pada pekan pertama Oktober 2023.

Adapun, menurut Chatib, bila Bank Indonesia (BI) ingin menjaga rupiah, terdapat opsi untuk menaikkan bunga mengikuti FFR untuk menjaga paritas bunga, atau intervensi di FX market (pasar valas) atau kombinasi keduanya. 

“Dugaan saya saat ini yang dilalukan adalah intervensi FX market,” tambahnya. 

Chatib menjelaskan bahwa BI melakukan Intervensi di FX market dengan menambah suplai dolar dan menyerap rupiah. Akibatnya, likuditas rupiah menjadi lebih ketat. 

Pada saat yang sama, fiscal surplus yang terjadi juga membuat likuditas semakin ketat. Maka tak menampik pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2023 akan melambat. 

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo telah melihat dengan ekspektasi yang ada di pasar global, potensi FFR dan BI rate akan berada pada posisi yang sama.  

Meski demikian, Perry terus memantau kondisi pergerakan inflasi Amerika Serikat (AS) beserta kondisi ekonominya, dengan tetap mempertahankan BI rate di angka 5,75 persen. 

Sementara itu, saat ini posisi FFR berada di level 5,25 persen–5,5 persen. Jika naik sekali lagi sebanyak 25 basis poin, artinya level kedua suku bunga acuan tersebut akan sama, yaitu 5,5 persne–5,75 persen. 

Dia menegaskan keputusan yang diambil BI dilakukan untuk tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak perekonomian yang tidak menentu, terutama dari keputusan The Fed. 

“Intinya kami akan memastikan dampaknya terhadap stabilitas nilai tukar itu tetap terjaga, dan kami tetap koordinasikan dengan KSSK [Komite Stabilitas Sistem Keuangan],” ujar Perry beberapa waktu lalu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper