Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi kreatif Indonesia diklaim menempati posisi ketiga di dunia sebagai yang terbaik. Posisi Indonesia berada di bawah Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel).
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Menurutnya, ada tiga subsektor yang berkontribusi besar pada ekonomi kreatif di Indonesia yaitu kuliner, kriya dan fesyen.
"Ekonomi kreatif kita terbaik ketiga di dunia, nomor satunya Amerika Serikat dan urutan kedua Korea Selatan," kata Sandiaga saat melakukan kunjungan kerja di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023), seperti dikutip dari Antara.
Adapun, Sandiaga mengatakan, selain sektor kuliner, kriya dan fesyen sebagai kontributor terbesar bagi ekonomi kreatif Indonesia, dia melihat industri musik dan film dalam negeri pun berpeluang menjadi salah satu sektor yang dapat berkembang pesat selama beberapa tahun ke depan.
"Kita bisa melewati Korea dengan ekonomi kreatif. Ada tiga subsektor utama yaitu kuliner, kriya dan fesyen. Tapi kita harapkan juga musik dan film," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan bidang ekonomi kreatif bisa menekan angka pengangguran di Indonesia karena sudah menciptakan 24 juta lapangan pekerjaan pada sektor tersebut.
Baca Juga
Capaian positif lainnya dari sektor ini, yakni turut mendongkrak perekonomian dalam negeri.
"Untuk produk domestik bruto (PDB) sekitar 8 persen kontribusi dari ekonomi kreatif, salah satu yang tertinggi. Kunjungan wisata sudah lebih di atas 20 persen dari target batas atas," ucap dia.
Adapun, Kementererian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) antara enam juta sampai 8,5 juta pada tahun ini.
Sementara itu untuk target pergerakan wisatawan nusantara pada 2023 berkisar antara 1,2 miliar hingga 1,4 miliar. Sedangkan, nilai investasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif US$3 miliar pada 2023.