Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong dan mengakselerasi pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana menyampaikan, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan akses pendanaan dengan mencatatkan sahamnya di BEI.
Sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata dan ekraf tercatat telah menghimpun dana melalui IPO sebesar Rp1.304,77 miliar hingga 31 Agustus 2023. Kendati begitu, dia tidak menjelaskan lebih lanjut perusahaan mana saja yang dimaksud.
“Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha parekraf untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO,” kata Hayun dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (1/10/2023).
Di sisi lain, Hayun mengungkapkan bahwa permodalan masih menjadi salah satu tantangan besar bagi para pelaku usaha parekraf di Indonesia. Apalagi, sebagian besar dari mereka memiliki aset yang tidak berwujud.
Adapun, dalam kegiatan coaching clinic KreatIPO yang digelar di Bali pada 26 September 2023, Kemenparekraf mempertemukan 64 pelaku usaha parekraf dengan BEI, serta underwriter atau profesi penunjang dalam rangka identifikasi kesiapan awal usaha untuk IPO. Mereka terdiri atas UOB Kay Hian Sekuritas, KB Valbury Sekuritas, dan Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI).
Baca Juga
Hayun berharap melalui program tersebut para pelaku usaha parekraf mampu mengakses pembiayaan dari pasar modal. Dengan begitu, tujuan utama pemerintah untuk memajukan dan mengembangkan industri parekraf bisa tercapai dan berkontribusi meningkatan lapangan kerja.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Ayu Nyoman Candrawati menambahkan, pelaku parekraf yang mengikuti program ini diharapkan dapat menuju IPO sehingga perekonomian di Pulau Dewata itu dapat meningkat serta menjadi motivasi bagi pelaku usaha lainnya.
“Sehingga akan lebih banyak lagi pelaku usaha parekraf dapat menuju pasar IPO juga,” pungkasnya.