Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) gencar melakukan program digitalisasi penyeberangan melalui E-Ticketing Ferizy. Saat ini, telah digunakan oleh lebih dari 1,6 juta pengguna sejak diluncurkan pada 2020.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan layana Ferizy tidak hanya dilihat dari segi pelayanan namun juga melalui aspek keselamatan.
“Data manifest penumpang tercatat lebih akurat karena langsung diisi oleh pengguna jasa secara real time yang dapat diakses oleh stakeholder yakni regulator, pemilik kapal, dan pihak asuransi,” katanya dalam siaran pers, Kamis (5/10/2023).
Selain itu, lanjutnya, penerapan reservasi tiket secara online juga berdampak signifikan terhadap berjalannya sistem operasional di pelabuhan. Berdasarkan data lapangan, sejak diberlakukan sistem ini, arus kedatangan pengguna jasa lebih terurai khususnya pada saat Golden Time karena adanya kepastian jadwal kapal.
Ira menjelaskan durasi transaksi pada saat check in yang sebelumnya diperlukan 8 - 10 menit juga dapat terpangkas hanya menjadi 15 - 25 detik. Sementara itu, untuk waktu tunggu maksimal pengguna jasa menjadi hanya 75 menit di hari normal dan 90 menit di akhir pekan yang semula mencapai hingga berjam-jam ketika pembelian tiket masih dilakukan secara manual.
Jumlah pengguna Ferizy terus bertumbuh dari tahun ke tahun secara konsisten. Pada tahun pertama diluncurkan, Ferizy memilki 438.108 pengguna hingga 31 Desember 2020. Jumlah tersebut mengalami peningkatkan 81 persen menjadi 792.808 pengguna pada 31 Desember 2021.
Baca Juga
Pada tahun berikutnya pada periode yang sama, pengguna Ferizy meningkat 67 persen menjadi 1.178.576 pengguna. Hingga September 2023, jumlah pengguna Ferizy tembus hingga lebih dari 1,6 juta pengguna.
Saat ini terdapat 15 pelabuhan ASDP yang telah menerima layanan reservasi melalui Ferizy yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Surabaya, dan Madura. ASDP akan terus berupaya mengimplementasikan system e-ticketing di seluruh cabang pelabuhan agar digitalisasi dapat tersebar secara merata.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut transformasi yang diterapkan sejumlah BUMN mampu menaikkan revenue secara akumulasi dan pencapaian net income total seluruh BUMN yang menyamai tahun lalu.
"Pengembangan digital tidak kalah penting apalagi di era disrupsi saat ini menuju teknologi yang makin canggih dan modern, dan contohnya kita akan terus mendorong teknologi 5G," katanya.