Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moodys Pangkas Peringkat Utang Mesir Jadi Caa1, Setara Bolivia dan Nigeria

Moody's menurunkan peringkat utang Mesir satu tingkat dari B3 menjadi Caa1 dengan prospek stabil.
Monitor menampilkan nama Moodys Corp./ Bloomberg - Michael Nagle
Monitor menampilkan nama Moodys Corp./ Bloomberg - Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Moody's Investors Service memangkas peringkat utang Mesir ke salah satu level terendahnya menyusul gejolak ekonomi yang hanya menyisakan opsi kebijakan terbatas untuk pemulihan tanpa memperburuk risik ososial.

Melansir Bloomberg, Jumat (6/10/2023), Moody's menurunkan peringkat utang Mesir satu tingkat dari B3 menjadi Caa1 dengan prospek stabil. Peringkat ini menempatkan Mesir setara dengan negara-negara seperti Bolivia dan Nigeria.

”Penurunan peringkat ini mencerminkan tren keterjangkauan utang pemerintah Mesir yang memburuk dan masih adanya kekurangan mata uang asing dalam menghadapi peningkatan pembayaran hutang luar negeri dalam dua tahun ke depan," ungkap Moody’s seperti dikutip Bloomberg.

Sebelumnya, direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan Mesir akan menghabiskan cadangan devisanya kecuali jika mereka mendevaluasi mata uangnya. Ia memuji langkah-langkah lain yang telah diambil oleh peminjam terbesar kedua di IMF ini untuk memperbaiki ekonominya yang sedang terpuruk.

Peringkat Mesir dari Moody's sekarang dua tingkat lebih rendah daripada peringkat dari S&P Global Ratings dan Fitch Ratings. Moody’s mengatakan obligasi dengan peringkat Caa dinilai spekulatif dengan performa yang buruk dan memiliki risiko kredit yang sangat tinggi.

Keputusan ini menggarisbawahi situasi berbahaya yang dihadapi sebuah negara yang hampir terkunci dari pasar modal global dan berjuang untuk lolos dari tinjauan IMF atas program penyelamatan senilai US$3 miliar.

Premi risiko yang diminta oleh para investor untuk memegang surat utang Mesir berdenominasi dolar AS melebar sebesar 480 basis poin tahun ini menjadi 1.277 basis poin di atas Treasury AS.

Para investor sudah gelisah dengan status tinjauan IMF yang tertunda pada bulan Maret atau penilaian yang seharusnya dilakukan pada bulan September. Kebuntuan ini berarti Mesir tidak dapat membuka pinjaman senilai sekitar US$700 juta atau mengakses dana ketahanan sebesar US$1,3 miliar.

”Pemerintah Mesir melakukan upaya serius untuk menghindari penurunan peringkat menjadi setara dengan wilayah CCC yang dapat memicu penjualan paksa ke pasar obligasi mata uang keras," ungkap ekonom Timur Tengah dan Afrika Utara Bank of America Corp Jean-Michel Saliba.

Moody's menambahkan bahwa rekam jejak pemerintah dalam mengimplementasikan reformasi fiskal dan peluncuran strategi penjualan aset mendukung prospek yang stabil.

Perusahaan pemeringkat ini mengatakan bahwa mereka mengharapkan dukungan finansial yang berkelanjutan dari IMF jika negara ini mematuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, dan juga dukungan dari Dewan Kerjasama Teluk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper