Bisnis.com, JAKARTA – Suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) di Amerika Serikat (AS) mencatatkan level tertingginya untuk pertama kali sejak November 2000 atau selama 23 tahun.
Melansir dari Bloomberg, Kamis (5/10/2023), aplikasi untuk pembelian rumah jatuh ke titik terendah selama beberapa dekade, yang artinya kinerja sektor perumahan amat terpukul.
Suku bunga kontrak pada hipotek tetap 30 tahun naik 12 basis poin, terbesar sejak pertengahan Agustus, menjadi 7,53 persen per 29 September 2023.
Menurut data Mortgage Bankers Association (MBA) yang dirilis Rabu (4/10/2023), indeks aplikasi pembelian rumah turun 5,7 persen menjadi 136,6. Angka ini merupakan level terendah sejak 1995.
Survei MBA, yang dilakukan setiap minggu, menggunakan tanggapan dari bankir hipotek, bank komersial dan lembaga keuangan. Data ini mencakup lebih dari 75 persen dari semua aplikasi hipotek perumahan ritel di AS.
Ukuran keseluruhan aplikasi KPR, yang mencakup aktivitas refinancing, turun 6 persen ke angka terlemah sejak 1996.
Baca Juga
Adapun, sektor perumahan telah menanggung beban atas kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve (The Fed) sejak awal tahun lalu.
Baru-baru ini, imbal hasil obligasi telah melonjak sebagai antisipasi bahwa suku bunga kebijakan The Fed akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama di tengah perekonomian yang tangguh.
Biaya pinjaman terus meningkat sepanjang minggu ini, dan Mortgage News Daily, yang lebih sering melakukan update, menempatkan suku bunga KPR 30 tahun tetap pada 7,72 persen per Selasa (3/10/2023).
Sementara itu, suku bunga KPR yang lebih tinggi dan menyebabkan kenaikan harga rumah, sebagian disebabkan oleh terbatasnya pasokan, berkontribusi pada salah satu pasar perumahan yang paling tidak terjangkau yang pernah ada.
Dengan pasar tenaga kerja yang kuat yang masih mendukung belanja konsumen, para pejabat The Fed telah mengindikasikan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga di masa mendatang.
Meski demikian, The Fed mengungkapkan terdapat ekspektasi akan melakukan kenaikan suku bunga lagi sebelum akhir tahun dalam upaya untuk menjinakkan inflasi.