Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkapkan bahwa Federal Reserve (The Fed) memiliki peluang lebih baik untuk mengendalikan inflasi tanpa resesi atau 'soft landing'. Syaratnya, The Fed harus meningkatkan komunikasi atas kebijakan moneter.
Dalam Laporan Prospek Ekonomi Dunia terbaru yang dirilis di Washington pada Rabu (4/10/2023), para pejabat IMF menuliskan agar pesan yang disampaikan oleh The Fed terlalu fokus pada kenaikan harga konsumen atau inflasi AS. Para penulis di dalam laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa saluran ekspektasi dinilai sangat krusial.
“Perbaikan dalam kerangka kebijakan moneter dan strategi komunikasi bank sentral dapat membantu mengembalikan inflasi ke sasarannya dengan lebih cepat dan dengan biaya produksi yang lebih rendah. Dengan kata lain, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan ekonomi AS mengalami 'soft landing',” tulis laporan IMF seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (5/10/2023).
The Fed sendiri telah mengamati berulang kali bahwa para pejabat melakukan komunikasi yang rumit dengan istilah-istilah khusus membuat pesan bank sentral terkesan sulit dipahami oleh masyarakat.
Beberapa bank sentral sendiri juga telah mencoba untuk menjadi lebih mudah didekati dan memperluas jangkauan publik mereka.
The Fed kemudian mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan Instagram dan Threads mulai minggu ini, dengan harapan dapat meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan berita dan konten edukasi di media sosial.
Baca Juga
IMF juga mengatakan bahwa bank sentral di negara-negara berkembang cenderung kesulitan dalam mengkomunikasikan kebijakan berwawasan ke depan, dibandingkan dengan negara-negara maju.
Ekonom IMF mengatakan bahwa pertanyaan tentang bagaimana strategi moneter diartikulasikan dan disebarluaskan sangat penting dalam situasi apapun.
“Baik ekspektasi inflasi maupun inflasi akan menurun lebih cepat seiring dengan perbaikan dalam kerangka kebijakan moneter dan komunikasi, seperti penyampaian pesan yang lebih sederhana dan teratur serta penargetan audiens yang lebih baik, yang meningkatkan jumlah pembelajar yang berwawasan ke depan dalam perekonomian,” tulis IMF.