Bisnis.com, JAKARTA - PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID memandang hadirnya bursa karbon dapat menjadi langkah tepat untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan bahwa saat ini demi mendukung dekarbonisasi pihaknya melakukan program efisiensi energi.
“MIND ID bersama anggota holding secara terus menerus melakukan upaya pengurangan emisi melalui program efisiensi energi,” kata Heri kepada Bisnis, Kamis (5/10/2023).
Heri melihat, adanya bursa karbon ini menjadi peluang bagi perusahaan yang berpartisipasi untuk mendukung pencapaian NZE lebih cepat.
Selain itu, hadirnya bursa karbon juga menjadi momentum yang tepat bagi perusahaan yang berpartisipasi untuk mengurangi emisi yang dihasilkan perusahaan mereka.
“Perusahaan yang berpartisipasi di dalam bursa karbon, menjadikan hal ini sebagai momentum yang baik untuk bisa mendapatkan insentif guna mendorong lebih lanjut upaya pengurangan emisi yang saat ini masih terus dikaji secara kontinu,” ujarnya.
Baca Juga
Adapun, anggota holding MIND ID, PT Bukit Asam (PTBA) Tbk., saat ini tengah melakukan penjajakan untuk berpartipasi dalam bursa karbon yang baru diluncurkan pada akhir September 2023 lalu.
Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra mengatakan bahwa selain penjajakan pihaknya juga melakukan observasi untuk masuk dalam bursa karbon ini.
“PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sedang melakukan observasi dan penjajakan untuk berpartisipasi dalam bursa karbon,” kata Niko kepada Bisnis, Selasa (26/9/2023).
Seperti yang diketahui, peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebelumnya, dalam peluncuran bursa karbon, Presiden Jokowi menyebut bahwa potensi bursa karbon di Indonesia dapat mencapai Rp3.000 triliun, bahkan lebih, seiring dengan tingginya potensi kredit karbon yang bisa ditangkap.
Menurutnya, keberadaan bursa karbon dapat menjadi langkah konkret untuk mencapai target net zero emission. Apalagi, potensi bursa karbon di Indonesia terbilang cukup tinggi.
"Jika dikalkulasi, potensi bursa karbon kita bisa mencapai Rp3.000 triliun, bahkan bisa lebih. Sebuah angka yang sangat besar," ujar Jokowi pada Selasa (26/9/2023).