Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Pemain Manufaktur Jepang Kuartal III Naik, Melebihi Ekspektasi

Indeks sentimen di kalangan manufaktur terbesar di Jepang naik menjadi 9 pada September 2023, dari yang sebesar 5 pada tiga bulan sebelumnya.
Pabrik Toyota di Jepang. /Toyota
Pabrik Toyota di Jepang. /Toyota

Bisnis.com, JAKARTA - Terdapat keyakinan di kalangan manufaktur besar Jepang untuk kuartal kedua berturut-turut, seiring dengan pemulihan ekonomi yang tidak merata dari pandemi. 

Mengutip dari Bloomberg, Senin (2/10) menurut laporan kuartalan Tankan Bank of Japan, indeks sentimen di kalangan produsen atau manufaktur terbesar di Jepang naik menjadi 9 pada September 2023, dari yang sebesar 5 pada tiga bulan sebelumnya. 

Hasil ini sendiri kemudian melebihi estimasi konsensus sebesar 6, serta angka tersebut menunjukan bahwa optimisme kini lebih banyak dibandingkan pesimisme, dengan selisih di antara keduanya yang terus bertambah. 

Berikutnya, keyakinan di kalangan non-manufaktur juga naik menjadi 27 dan 23, karena survei tersebut menyoroti perpecahan yang berlanjut, di mana manufaktur memantau prospek pertumbuhan yang agak rapuh dan sektor non-manufaktur terus mendapatkan manfaat dari pembukaan kembali pasca-pandemi. 

Melemahnya yen ke level yang tak jauh dari level terendah dalam beberapa dekade mendorong efek tersebut, karena meningkatkan daya beli wisatawan yang kembali secara besar-besaran, dan mendukung sejumlah besar perusahaan di industri jasa. 

Yen yang lemah juga menurunkan aktivitas perjalanan ke luar negeri, sehingga mengalihkan pengeluaran rekreasi ke destinasi domestik. 

Peningkatan luas dalam laporan Tankan juga sejalan dengan pandangan bank sentral atau BOJ bahwa ekonomi tetap berada dalam jalur pemulihan yang moderat. Yen yang melemah juga mempercerah prospek pendapatan eksportir termasuk produsen otomotif, yang termasuk di antara membukukan hasil yang kuat untuk periode April-Juni 2023. 

Tankan juga menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan memperkirakan dolar-yen akan diperdagangkan pada 135,75 pada tahun fiskal saat ini, dibandingkan 132,43 pada tiga bulan lalu. 

Namun, laporan sentimen terbaru kemungkinan juga tidak akan menggoyahkan tekad Gubernur BOJ Kazuo Ueda, untuk mempertahankan pengaturan kebijakan tetap stabil untuk saat ini, bahkan jika pihak berwenang menaikkan perkiraan resmi inflasi. 

Bank sentral Jepang tersebut sangat memperhatikan sentimen perusahaan lantaran pihak berwenang memeriksa berbagai data, untuk menilai apakah inflasi dapat masuk ke siklus positif yang didorong oleh permintaan domestik dan disertai dengan pertumbuhan upah. 

Sebagian besar kenaikan harga belakangan ini juga disebabkan oleh kenaikan biaya makanan dan bahan bakar, akibat yen yang melemah dan harga energi yang melonjak. 

Berdasarkan data yang dirilis pada Jumat (29/9) menunjukan bahwa indeks harga konsumen (IHK) yang tidak termasuk makanan segar, melambat menjadi 2,5 persen di Tokyo pada September 2023. Hal ini dikarenakan faktor-faktor penekan biaya mereda dan lemahnya kekuatan permintaan. 

Produksi industri juga tidak berubah dalam month-to-month (mtm) pada Agustus 2023 dan keyakinan konsumen telah turun dua bulan berturut-turut pada September 2023, sehingga memaksa pemerintah Jepang untuk menurunkan penilaiannya dan mengatakan bahwa pemulihan sentimen telah berhenti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper