Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Industri China Turun 11,7 Persen pada Januari-Agustus 2023

Laba pada perusahaan industri China mengalami penurunan dua digit selama Januari-Agustus 2023.
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Laba pada perusahaan industri Chttps://www.bisnis.com/topic/801/chinahina mengalami penurunan dua digit selama Januari-Agustus 2023. Namun laju penurunan sedikit melambat karena adanya serangkaian langkah dukungan kebijakan yang mulai menstabilkan perekonomian yang terhenti. 

Data dari Biro Statistik Nasional (NBS) pada Rabu (27/9/2023) laba industri turun 11,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Januari-Agustus 2023, menyempit dari kontraksi sebesar 15,5 persen selama tujuh bulan pertama 2023. Hal ini sejalan dengan proyeksi dan mungkin menunjukan pemulihan moderat yang terjadi pada beberapa bisnis. 

Sementara itu, data NBS menunjukan bahwa laba pada Agustus 2023 melonjak 17,2 persen (yoy), setelah laba turun 6,7 persen pada Juli 2023.

“Data ini mencerminkan bahwa permintaan domestik telah stabil dan sisi permintaan dan penawaran telah mengalami pemulihan yang seimbang,” jelas ekonom di Jones Lang Lasalle, Bruce Pang, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/9).

Ahli statistik NBS Yu Weining juga menuturkan bahwa serangkaian kebijakan untuk mendorong pemulihan makroekonomi mendukung pendapatan pada bulan lalu. 

Laba pada 30 dari 41 sektor industri utama meningkat dalam periode tersebut. Kerugian pada industri bahan baku juga menyempit secara signifikan karena kenaikan harga komoditas dan pulihnya permintaan. 

Kemudian, ketika China meningkatkan dukungan kebijakan untuk ekonominya yang melemah setelah pemulihan singkat pascacovid, data terbaru menunjukan tanda-tanda stabilisasi dengan pinjaman bank, output industri, dan pertumbuhan penjualan ritel yang lebih kuat dari proyeksi pada Agustus 2023. 

Namun pelemahan yang persisten dalam sektor properti yang terpukul krisis tetap menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi. 

Pada Agustus 2023, harga rumah baru di China juga turun dengan laju tercepat dalam 10 bulan. Aturan peminjaman yang lebih longgar kemudian menunjukan peningkatan penjualan rumah baru di kota-kota besar seperti Beijing. Namun, ada kekhawatiran bahwa perkembangan positif ini hanya bersifat sementara. 

Selain itu, terdapat kekhawatiran bahwa kepercayaan yang rendah dalam sektor properti dapat menggoyahkan prospek permintaan secara keseluruhan bagi bisnis dan ekonomi. 

Rincian dari data NBS juga menunjukkan bahwa masih ada jalan yang harus ditempuh untuk pemulihan pertumbuhan pendapatan, secara keseluruhan yang kuat. 

Keuntungan pada perusahaan milik negara (BUMN) menurun 3,8 persen pada delapan bulan pertama. Perusahaan asing menurun 1,3 persen dan perusahaan swasta menyusut sebesar 6,1 persen. Angka keuntungan industri mencakup perusahaan dengan pendapatan tahunan setidaknya sebesar 20 juta yuan atau sekitar Rp42,5 miliar dari operasi utama mereka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper