Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan World Economics: Ada Kabar Baik dari China, Badai Ekonomi Berlalu?

Survei independen menunjukan bahwa harga di China sedang pulih dan menunjukan bahwa China mungkin telah melewati hal yang terburuk.
Residensial dan perkantoran di Beijing, China, dalam foto file 10 Januari 2017./Reuters/Jason Lee
Residensial dan perkantoran di Beijing, China, dalam foto file 10 Januari 2017./Reuters/Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA - Survei independen menunjukan bahwa harga di China sedang pulih, memberikan banyak bukti bahwa hal yang terburuk mungkin telah dilalui bagi Negeri Tirai Bambu tersebut. 

Menurut perusahaan data World Economics, yakni perusahaan yang pertama kali mengembangkan Indeks Manajer Pembelian global yang kini dimiliki oleh S&P Global, menunjukan bahwa indeks harga semua sektor diketahui mencapai 50,9 pada September 2023, mencatatkan level tertinggi dalam 14 bulan. 

“Hal ini menunjukkan kekhawatiran terhadap deflasi harga di China yang mengarah pada periode pertumbuhan sangat rendah atau negatif seperti yang terjadi di Jepang, telah dibesar-besarkan,” demikian disampaikan dalam pernyataan tersebut, dikutip dari Bloomberg, Selasa (26/9/23). 

Laporan tersebut kemudian mengatakan bahwa tanda-tanda dimulainya kembali pertumbuhan selama beberapa dekade terakhir terlihat sedikit lebih positif. 

Pemulihan ekonomi China telah melambat sejak April 2023 karena perlambatan perdagangan dan krisis properti yang membebani permintaan, aktivitas konstruksi dan kepercayaan secara keseluruhan. 

Hal tersebutlah yang kemudian memicu kekhawatiran bahwa China sedang memasuki “resesi neraca” seperti yang terjadi di Jepang beberapa dekade yang lalu. 

Dalam situasi ini, rumah tangga dan dunia usaha mulai membayar utangnya dibandingkan berinvestasi atau berbelanja dalam perekonomian, yang menyebabkan periode deflasi dan lesunya pertumbuhan ekonomi yang berkepanjangan. 

Survei tersebut kemudian menambah tanda-tanda awal perbaikan. Data resmi dari pemerintah China juga menunjukan perekonomian yang meningkat pada Agustus 2023 berkat lonjakan perjalanan musim panas dan dorongan stimulus yang lebih besar. 

Kemudian, pertumbuhan produksi pabrik dan penjualan ritel China juga melampaui ekspektasi pada bulan lalu. Permintaan kredit juga membaik, namun tantangan juga tetap ada lantaran sektor properti terus melemah.

Kemudian, berdasarkan dari Survei World Economics juga menunjukan bahwa sektor jasa mendorong pemulihan, dengan indeks harga naik ke 53,2 pada September 2023. 

Indeks untuk sektor manufaktur tetap berada di bawah level 50, yang mengindikasikan adanya kontraksi. Namun, dengan level sebesar 49, maka indeks tersebut mencatatkan berada di level tertinggi dalam delapan bulan. 

Kemudian, menurut survei, indeks pertumbuhan penjualan seluruh sektor meningkat menjadi 53,1 yang didukung oleh ekspansi di sektor jasa, yang berada pada level tertinggi dalam lima bulan, meskipun industri manufaktur berada dalam kondisi yang paling ‘datar’. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper