Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras terus mengalami tren kenaikan hingga pekan ketiga September 2023 dan berisiko pada inflasi.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, mayoritas kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) di pekan ketiga disumbang oleh kenaikan harga beras. Jumlah daerah yang mengalami kenaikan IPH juga bertambah dibandingkan pekan sebelumnya.
"Dibandingkan pekan sebelumnya jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras terus mengalami kenaikan, minggu lalu hanya 263 kabupaten/kota, minggu ketiga bulan September ini mencapai 284 kabupaten/kota," ungkap Amalia dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (25/9/2023).
Bahkan, Amalia mengatakan, tren harga beras saat ini belum menunjukkan adanya tanda-tanda akan menurun ataupun stagnan. Oleh karena itu, BPS telah memberikan ancang-ancang bahwa beras akan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi September 2023.
"Jadi beras sudah masuk dalam komoditas penyumbang kenaikan IPH nomor satu. Minggu depan kami akan umumkan inflasi di tanggal 2 Oktober," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, harga beras memang memberikan andil inflasi terbesar di Agustus 2023 sebesar 0,05 persen. Secara kumulatif pada Januari hingga Agustus 2023, beras mengalami inflasi sebesar 7,99 persen year-to-date (ytd).
Baca Juga
Adapun, catatan BPS menyebutkan bahwa inflasi harga beras secara tahunan pada Agustus 2023 sebesar 13,76 persen (year-on-year/yoy) menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2015.
Amalia menambahkan, terdapat 10 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH tertinggi pada pekan ketiga September 2023, antara lain Kabupaten Sarmi (Papua), Kabupaten Nagakeo dan Ngada (NTT), Flores Timur, Gorontalo, Bengkulu Selatan hingga Purwakarta (Jawa Barat). Mayoritas kenaikan IPH di wilayah tersebut disumbang oleh kenaikan harga beras.
Mirisnya, Purwakarta masuk dalam daftar wilayah yang mengalami kenaikan IPH akibat lonjakan harga beras. Amalia menyebut inflasi IPH Kabupaten Purwakarta sebesar 3,41 persen, dan sebesar 3,21 persen disumbang oleh harga beras.
"Satu hal yang menjadi catatan kami, padahal kita tahu bahwa Jawa Barat ini sebenarnya biasanya sebagai produsen beras," katanya.
Menyitir data panel harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga beras kualitas medium per hari ini, Senin (25/9/20230 pukul 11.00 WIB tercatat sebesar Rp13.180 per kilogram atau naik 0,38 persen dari harga kemarin. Padahal, pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras medium dalam Perbadan No.7/2023 sebesar Rp10.900-Rp11.800 per kilogram tergantung wilayah.