Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengeklaim harga beras sudah tak naik gila-gilaan di pasar rakyat. Hal tersebut disampaikan Zulhas saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jumat (22/9/2023).
Zulhas mengatakan, harga beras di beberapa daerah sudah mulai turun, meski ada pula yang belum mengalami penurunan harga.
“Sudah enggak naik. Ada sedikit yang turun, ada yang belum. Tapi sudah nggak naik,” kata Zulhas kepada awak media, Jumat (22/9/2023).
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jumat (22/9/2023) pukul 13.04 WIB, harga beras premium tercatat naik 0,48 persen menjadi Rp14.650 per kilogram. Harga beras premium tertinggi mencapai Rp17.900 per kilogram di Papua, sedangkan harga terendah sebesar Rp13.240 per kilogram di Sulawesi Selatan.
Harga beras medium juga naik, sebesar 0,46 persen dibandingkan hari sebelumnya, menjadi Rp13.040 per kilogram. Harga tertinggi terjadi di Maluku sebesar Rp16.460 per kilogram dan terendah di D. I. Yogyakarta sebesar Rp11.070 per kilogram.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengungkapkan, harga beras masih tinggi di Pasar Merdeka, Samarinda, Kalimantan Timur, dan belum mengalami penurunan. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meninjau harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Merdeka, Samarinda, Kamis (21/9/2023).
Baca Juga
Adapun, untuk meredam harga beras, pemerintah melalui Bulog saat ini tengah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar tersebut.
“Kita harapkan dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog, harga juga bisa turun, beras ya,” ujar Jokowi, mengutip laman resmi Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (22/9/2023).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, mahalnya harga beras dipicu oleh fenomena El Nino yang terjadi di 7 provisni sehingga menyebabkan stok beras dari petani berkurang.
Untuk menutupi kekurangan produksi beras dalam negeri, Jokowi menyebut bahwa saat ini pemerintah tengah menambah cadangan beras melalui impor.