Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKKS Swasta Dukung Keputusan Pemerintah Batasi Konsesi Hulu Migas Pertamina

Aspermigas menilai positif keputusan pemerintah untuk membatasi konsesi lapangan minyak dan gas (migas) PT Pertamina (Persero).
KKKS Swasta Dukung Keputusan Pemerintah Batasi Konsesi Hulu Migas Pertamina. KKKS Swasta Dukung Keputusan Pemerintah Batasi Konsesi Hulu Migas Pertamina. Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menanggapi pertanyaan awak media seusai meninjau produksi minyak dan gas bumi (migas) PT Pertamina Hulu Rokan Dumai di Kota Dumai, Riau, Kamis (5/1/2023)./Antara
KKKS Swasta Dukung Keputusan Pemerintah Batasi Konsesi Hulu Migas Pertamina. KKKS Swasta Dukung Keputusan Pemerintah Batasi Konsesi Hulu Migas Pertamina. Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menanggapi pertanyaan awak media seusai meninjau produksi minyak dan gas bumi (migas) PT Pertamina Hulu Rokan Dumai di Kota Dumai, Riau, Kamis (5/1/2023)./Antara

Bisnis.com, BADUNG - Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) menilai positif keputusan pemerintah untuk membatasi konsesi lapangan minyak dan gas (migas) PT Pertamina (Persero).

Pembatasan itu diharapkan dapat membuka lebar partisipasi lebih intensif kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di tengah tren penyusutan lifting migas beberapa tahun terakhir.

Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal mengatakan inisiatif itu bakal dapat meningkatkan investasi hulu migas dari swasta, KKK domestik da internasional. Sementara itu, kata Moshe, Pertamina dapat berfokus untuk lapangan-lapangan besar.

“Kalau Pertamina mau maju lebih pesat lagi lepaskan yang kecil-kecil fokus yang gede,” kata Moshe saat ditemui Bisnis di sela-sela  the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 (ICIUOG) di Nusa Dua, Rabu (20/9/2023).

Hanya saja, kata Moshe, hingga saat ini Pertamina belum kunjung ingin melepas beberapa aset lapangan migas minor atau kecil pada KKKS swasta. Padahal, pelepasan itu dapat menjadi kerja sama yang positif antara perusahaan pelat merah itu dengan swasta untuk meningkatkan lifting.

“Kelas-kelas kecil itu yang bikin terhambat, kalau mau menarik investor yang menengah ke atas balikin yang kecil-kecil yang sudah lama tidak diurus,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah meminta agar potensi sumur-sumur migas yang tidak bisa dioptimalkan Pertamina untuk diserahkan kepada KKKS swasta, domestik dan luar negeri.

Selain itu, pemerintah juga menyoroti konsesi yang saat ini dipegang perusahaan migas pelat merah yang terlalu luas, sementara lifting migas terus mengalami penurunan signifikan setiap tahunnya.

Keputusan itu merupakan hasil arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam sebuah rapat terbatas (Ratas) ihwal industri hulu migas beberapa waktu lalu.

“Kemarin dalam ratas Presiden sudah memberi arahan agar peluang-peluang sumur yang tidak bisa dioptimalkan oleh Pertamina itu agar dibuka untuk umum untuk segera kita melakukan eksplorasi dalam rangka menaikkan produksi,” kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat memberi sambutan dalam the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 (ICIUOG) di Nusa Dua, Rabu (20/9/2023).

Bahlil menuturkan, Presiden Jokowi meminta agar lelang-lelang baru untuk blok migas dapat diprioritaskan untuk KKKS swasta nasional. Selain itu, kata dia, pemerintah juga mendorong partisipasi yang lebih intensif dari KKKS internasional lewat kemudahan serta insentif fiskal lainnya untuk industri hulu migas mendatang.

Dia mengatakan, tren lifting migas belakangan terus mengalami penyusutan di tengah penguasaan mayoritas Pertamina pada sisi hulu migas nasional. Situasi itu, kata dia, mesti diantisipasi lewat penyertaan lebih aktif KKKS swasta pada lapangan-lapangan lain di luar aset Pertamina saat ini.

“Pertamina konkret saja mana yang bisa kalian lakukan, mana yang tidak jangan semua sumur dibikinin semua, tapi produksinya tidak naik-naik, karena kita impor terus, ada ribuan sumur sekarang Pertamina menguasai 3.000 sumur lebih. Pemerintah itu berpihak pada BUMN, tapi produktivitasnya juga penting,” kata dia.

Sementara itu, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melaporkan produksi minyak dan gas (migas) mencapai di angka 1,046 juta barel setara minyak per hari (Mboepd) sepanjang Januari hingga Juni 2023 atau naik 8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Produksi migas itu ditopang oleh kinerja positif pada produksi minyak di level 570.000 barel per hari (Mbopd) dan produksi gas di angka 2.757 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Kendati demikian, PHE melaporkan sejumlah lapangan tua yang saat ini dikelola Pertamina mengalami penurunan produksi alamiah atau declined rate lebih dari 50 persen.  Sejumlah WK yang tercatat mengalami penurunan produksi signifikan itu, di antaranya Rokan, Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES), dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper