Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Transisi Energi Rendah Karbon, PLN Luncurkan Laporan TCFD

Dalam laporan tersebut juga memuat roadmap dan strategi PLN untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Ilustrasi pabrik green hidrogen dan green ammonia - Dok. PLN
Ilustrasi pabrik green hidrogen dan green ammonia - Dok. PLN

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meluncurkan laporan pertama bertajuk Task Force on Climate-Related Financial Disclosures (TCFD) yang berisi informasi penting tentang tata kelola, strategi hingga manajemen risiko yang berkaitan dengan dampak perubahan iklim terhadap bisnis PLN.

Dalam laporan tersebut juga memuat roadmap dan strategi PLN untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen penuh mewujudkan visi Pemerintah Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). 

Melalui laporan TCFD ini Darmawan menyebut bahwa pihaknya ingin meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan risiko dan identifikasi peluang yang berkaitan dengan perubahan iklim.

“Kami berkeyakinan akan mencapai NZE di sektor listrik pada tahun 2060. Secara rinci kami telah merancang tahapan transisi energi yang komprehensif serta membuka peluang kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan,” Darmawan dalam keteranganya, Sabtu (16/9/2023).

Dalam menjalankan transisi energi, PLN telah melakukan studi terkait kerentanan transisi energi menggunakan dua skenario iklim, yaitu Representative Concentration Pathway (RCP) 4.5 dan RCP 8.5

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), emisi GRK ditargetkan menurun sebesar 98 juta ton CO₂e pada tahun 2030 dibandingkan dengan skenario Business as Usual. Sejalan dengan itu, intensitas emisi GRK juga ditargetkan menurun hingga 15,7 persen.

"Untuk memantau progres transisi energi, PLN menggunakan beberapa metrik parameter seperti tingkat emisi gas rumah kaca, kontribusi energi bersih dari sumber energi baru terbarukan [EBT] dan keandalan infrastruktur kelistrikan," ucapnya.

Pada  2012, PLN diketahui telah menerbitkan pedoman asesmen risk rating pembangkit untuk memetakan risiko-risiko fisik yang ada pada pembangkit-pembangkit PLN. 

Risiko iklim merupakan salah satu parameter yang diperhitungkan dalam penentuan risk rating pembangkit. PLN kemudian memperluas cakupan aset yang dipantau  dengan menerbitkan pedoman asesmen risk rating gardu induk di 2023. 

"Laporan ini merupakan pelengkap dari Laporan Keberlanjutan PLN 2022 yang telah dipublikasikan sebelumnya. PLN berharap laporan TCFD dapat memberikan informasi yang berguna bagi berbagai pemangku kepentingan, pelanggan dan masyarakat mengenai upaya PLN menghadapi tantangan dan peluang perubahan iklim," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper