Bisnis.com, JAKARTA -- Sentra manufaktur dunia masih didominasi oleh negara-negara Asia, seperti china, Jepang, Korea Selatan, indiaIndia, hingga indonesia. Hal ini didorong dengan nilai tambah (value added) dan kontribusi besar terhadap Gross Domestic Product (GDP) global.
Data World Bank menunjukkan nilai tambah dari industri manufaktur global mencapai US$16,33 triliun pada tahun 2022. Adapun, nilai tersebut bertambah dari tahun 2021 yang mencapai US$15,96 triliun.
Kontributor terbesar dalam capaian nilai tambah manufaktur global yaitu China dengan kontribusi sebesar 28,7 persen atau US$4,9 triliun terhadap ekonomi dunia. China mulai menjadi pusat manufaktur dunia pada 2015, mengambil alih posisi Amerika Serikat.
Lantas, bagaimana posisi Indonesia dalam daftar kontribusi manufaktur terbesar di dunia? Jika melihat berdasarkan nilai tambah industri, Indonesia pertama kali masuk dalam 10 besar pada tahun 2015 dengan nilai mencapai US$229,66 miliar atau menyumbangkan 1,93 persen.
Kini, posisi Indonesia masih masuk dalam 10 besar kendati terjadi penurunan kontribusi. Adapun, pada tahun 2022 nilai tambah manufaktur RI sebesar US241,8 miliar atau 1,6 persen dari total nilai tambah industri secara global.
Berikut 10 Negara Manufaktur Terbesar di Dunia
1. China
Dengan populasi sebanyak 1,4 miliar penduduk, Tiongkok memiliki ekonomi dan kewirausahaan dan lokasi terbaik untuk berbisnis. Negara tirai bambu ini menyumbang US$4,9 triliun atau 28,7 persen dari total output manufaktur global.
Baca Juga
Dengan biaya ongkos industri yang rendah, jumlah tenaga kerja yang besar, dan kualitas produksi yang kuat, Tiongkok unggul 10 persen dibandingkan Amerika Serikat.
2. Amerika Serikat
Manufaktur menjadi komponen penting dalam pertumbuhan GDP di negara tersebut. Adapun, indsutri ini menyumbang 11,6 persen terhadap perekonomian AS. Sementara, secara global AS berkontribusi sebesar 16,8 persen atau US$2,4 triliun dari total nilai tambah manufaktur dunia.
3. Jepang
Industri ekspor utama di Jepang meliputi elektronik konsumen, mobil, komputer, logam seperti besi, baja, tembaga, dan semikonduktor. Menempati posisi ketiga, Jepang berkontribusi sebesar 7,5 persen atau senilai US$1 triliun terhadap output manufaktur dunia pada tahun 2022.
4. Jerman
Perekonomian Jerman mendukung pasar bebas di sektor bisnis dan barang konsumsi, itulah sebabnya Jerman menjadi salah satu dari 10 negara manufaktur teratas dalam beberapa tahun terakhir.
Jerman adalah negara manufaktur terkemuka di Eropa, dengan kontribusi sebesar 5,3 persen atau US$751 miliar dari total nilai tambah industri secara global pada tahun 2022.
5. India
Dengan populasi lebih dari 1,3 miliar penduduk, India memiliki tenaga kerja dan sumber daya yang cukup untuk mendorongnya menjadi negara manufaktur teratas dalam beberapa tahun ke depan. Dari industri manufaktur, India berkontribusi 3,1 persen atau US$450 miliar terhadap output manufaktur dunia pada tahun 2022.
6. Korea Selatan
Fokus pada bidang teknologi, Korea Selatan berhasil menunjukkan kemampuannya dengan menghasilkan nilai tambah sebesar US$426 miliar atau 3 persen dari total nilai tambah manufaktur dunia. Ekspor utama Korea Selatan terdiri dari peralatan listrik, kendaraan, minyak bumi, suku cadang, dan aksesoris kendaraan.
7. Italia
Ekspor utama Italia mencakup barang-barang seperti logam dan produk logam, pakaian dan alas kaki, serta kendaraan bermotor. Industri ini sendiri menyumbang US$283 miliar atau 2,1 persen terhadap output manufaktur dunia pada tahun 2022.
8. Prancis
Prancis merupakan produsen pertanian terpenting di Eropa dan pelopor global dalam sektor tenaga industri. Dalam hal ini, Prancis berkontribusi 1,9 persen dari total output manufaktur global atau senilai US$259,4 miliar.
9. Inggris
Dengan populasi lebih dari 66 juta jiwa, Inggris merupakan pusat utama perekonomian global. Meskipun manufaktur bukan fokus utamanya, perekonomian Inggris menghasilkan US$259,3 miliar dari manufaktur atau 1,8 persen kontribusi secara global.
10. Indonesia
Indonesia disebut memiliki momentum dan pertumbuhan yang dapat menyalip negara-negara maju dalam daftar negara manufaktur teratas. Adapun, Indonesia berkontribusi US$241 miliar atau 1,6 persen terhadap output manufakur global pada 2022.
Produk ekspor utama Indonesia adalah bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk penyulingannya, lilin mineral, bahan bitumen, lemak dan minyak hewani atau nabati. Indonesia juga disebut dapat bersaing dengan India dan China lewat komoditas tersebut.