Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6 Fakta Konflik di Pulau Rempang dan Kelanjutan PSN Eco City

Simak 6 fakta konflik terjadi antara aparat dan warga di Pulau Rempang, Batam yang dapat berdampak pada proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City.
Sejumlah petugas yang tergabung dalam Tim Terpadu berjaga di pos pengamanan jembatan Empat Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/9/2023). Tim Terpadu mendirikan tujuh pos pengamanan pascaaksi pemblokiran jalan oleh warga terkait pengembangan Pulau Rempang menjadi kawasan ekonomi baru dan rencana relokasi 16 kawasan kampung tua. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/nym.
Sejumlah petugas yang tergabung dalam Tim Terpadu berjaga di pos pengamanan jembatan Empat Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/9/2023). Tim Terpadu mendirikan tujuh pos pengamanan pascaaksi pemblokiran jalan oleh warga terkait pengembangan Pulau Rempang menjadi kawasan ekonomi baru dan rencana relokasi 16 kawasan kampung tua. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/nym.

4. TNI Terjunkan Polisi Militer 

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan TNI menurunkan tim dari polisi militer di Pulau Rempang, Batam untuk mencegah adanya prajurit TNI yang ikut terlibat dalam sengketa kepemilikan tanah di lokasi tersebut.

Dia juga menerima laporan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsekal Muda TNI Agung Handoko juga telah mengirimkan tim gabungan untuk Satuan Tugas POM TNI ke Pulau Rempang.

“Polisi Militer (POM) TNI kami turunkan, jangan sampai ada prajurit TNI yang terlibat, mungkin apa namanya provokator, atau mungkin punya lahan-lahan yang tidak sah di sana. Kami beri imbauan,” kata Yudo seperti dilansir dari Antara, Rabu (13/9/2023).

Sementara itu, terkait dengan situasi keamanan di Pulau Rempang, Panglima TNI menyampaikan posisi prajurit TNI tetap hanya membantu tugas polisi.

“Sudah dari awal kami sampaikan kepada pangdam maupun pangarmada, danlantamal, danrem di sana, TNI yang di sana [Pulau Rempang] sifatnya perbantuan kepada Polri,” kata Laksamana Yudo.

5. Relokasi Terus Berlangsung

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi menyatakan relokasi warga Pulau Rempang yang terimbas Proyek Eco-City akan tetap dilaksanakan. Bagi warga yang bersedia direlokasi sementara ke rusun atau hunian lainnya di Batam, BP Batam akan memberikan uang makan senilai Rp1,2 juta per orang tiap bulannya, ditambah uang sewa hunian senilai Rp1,2 juta.

"BP Batam akan mempersiapkan uang sewa rumah Rp1,2 juta. Lalu uang makan per orang Rp1,2 juta. Kalau dalam satu keluarga ada 4 orang, maka jadi Rp4,8 juta ditambah uang sewa, total Rp6 juta," kata Rudi saat menggelar konferensi pers di Gedung Graha Kepri Batam, Rabu (13/9/2023).

BP Batam juga telah menyediakan sejumlah rusun milik pemerintah di Batam untuk menampung warga Rempang yang bersedia direlokasi. Bahkan juga mencarikan rumah tapak, yang diprioritaskan untuk warga yang sudah tua. Total ada 1.138 unit rusun dan rumah yang telah disiapkan. Relokasi sementara ini dijadwalkan mulai 20 September 2023, karena pengosongan pulau tersebut maksimal 28 September 2023.

"Untuk warga yang sudah tua, mereka banyak mengadu kalau di rusun tidak bisa naik tangga, maka kami siapkan rumah tapak. Kami cari rumah tapak di Batam yang bisa disewakan, dan itu diprioritaskan untuk warga yang sudah berumur," ungkapnya.

6. Kelanjutan PSN Rempang Eco City

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo buka suara soal proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City di tengah pembebasan lahan yang memicu konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. 

Dia mengatakan PSN Rempang Eco City akan tetap berlanjut, namun menunggu penyelesaian konflik lahan yang saat ini terjadi. 

Wahyu yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menyampaikan, kawasan Rempang Eco City pada dasarnya sudah ditetapkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2023. 

Namun, adanya perseteruan terkait lahan yang terjadi di Pulau Rempang, maka pembangunan belum dapat dilanjutkan pada saat ini.   “Pokoknya kalau PSN sudah ditetapkan, tinggal mulainya nunggu lahan. Kalau pengadaan lahan belum selesai, gimana mau bangun?” ujarnya saat ditemui di Kasablanka Hall, Jakarta, Rabu (13/9/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper