Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBOC Perketat Pengawasan Pembelian Dolar AS untuk Tahan Depresiasi Yuan

PBOC memperketat pengawasannya terhadap pembelian dolar jumlah besar oleh perusahaan-perusahaan domestik.
Ilustrasi uang kertas Yuan dan dolar AS. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi uang kertas Yuan dan dolar AS. REUTERS/Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral China atau PBOC memperketat pengawasannya terhadap pembelian dolar jumlah besar oleh perusahaan-perusahaan domestik. 

Mengutip Reuters, Selasa (12/8/2023), keputusan ini muncul disaat mata uang China menghadapi tekanan depresiasi yang meningkat. Kini, perusahaan-perusahaan yang perlu membeli senilai US$50 juta atau lebih perlu memerlukan persetujuan PBOC. 

“Proses persetujuannya akan diperpanjang,” jelas sumber, dan juga berpendapat bahwa depresiasi yuan baru-baru ini memang terlalu parah dan banyak yang memperkirakan yuan akan melemah melebihi 7,5 per dolar.

PBOC sendiri telah memperingatkan beberapa pemberi pinjaman mengenai pembelian dolar dalam jumlah besar atas nama klien korporat mereka. 

Pengawasan ini juga diumumkan lantaran nilai tukar yuan China telah telah melemah sekitar 6 persen terhadap dolar AS sepanjang 2023, yakni jatuh ke tingkat yang terakhir kali terlihat pada krisis keuangan global tahun 2008. 

PBOC juga belum memberikan komentar terkait untuk meningkatkan pengawasan dalam pembelian dolar. 

Sebagai catatan, China dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan usahanya untuk memperlambat penurunan yuan dengan menetapkan titik tengah yang lebih kuat dari perkiraan.

Pada awal bulan ini, China juga mengumumkan akan meningkatkan pasokan dolar dengan menurunkan jumlah devisa yang harus disisihkan bank. 

Sumber pada Agustus 2023 juga mengatakan bahwa regulator mata uang Negeri Tirai Bambu tersebut meminta beberapa bank untuk mengurangi atau menunda pembelian dolar AS untuk memperlambat depresiasi yuan.

Bank-bank BUMN China juga terlihat menjual dolar di pasar dalam negeri dan luar negeri, serta mengambil likuiditas yuan di pasar valuta asing luar negeri untuk meningkatkan biaya shorting mata uang China. 

Menurut pernyataan yang diterbitkan oleh PBOC, badan pengaturan mandiri valuta asing China pada Senin (11/9) juga mengatakan bahwa mereka akan tegas menangis risiko melampaui nilai yuan, dan berjanji untuk mengambil tindakan apabila diperlukan untuk memperbaiki aktivitas sepihak dan pro-siklus. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper