Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri China Li Qiang menyampaikan bahwa kerja sama China dan Asean yang telah terjalin akan tetap kokoh, meski diterpa badai atau tantangan di sisi global.
Hal ini disampaikannya dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 Asean dan China di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (6/9/2023).
“Selama kita tetap berada di jalan yang benar, tidak peduli badai apa pun yang akan datang, kerja sama China Asean akan tetap kokoh seperti sebelumnya dan akan terus maju,” kata Li Qiang.
Untuk diketahui, ekonomi China sendiri diwarnai situasi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), bahkan sempat memanas dan masih berlangsung hingga saat ini.
Perang dagang antara China dan AS pun memberikan dampak bagi perekonomian negara-negara Asean, mengingat China merupakan mitra dagang besar bagi negara-negara di kawasan.
Li Qiang mengatakan, China dan Asean telah membangun komunitas yang lebih dekat sejak 2013, yang diinisiasi langsung oleh Presiden Xi Jinping.
Baca Juga
Menurutnya, dalam satu dekade terakhir, kerja sama China dan Asean telah berhasil memberikan kontribusi bagi keberhasilan ekonomi satu sama lain.
Upaya tersebut dilakukan melalui empat bidang. Pertama, China dan Asean mempertahankan komunikasi yang erat melalui kemitraan strategis yang komprehensif.
“Sekarang China telah mencapai konsensus penting secara terpisah dengan enam negara Asean untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama dan kami berharap dapat melakukannya dengan lebih banyak negara di masa depan,” katanya.
Kedua, China dan Asean telah berkomitmen untuk saling membantu dan menjalin persahabatan yang lebih kuat, terutama saat menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
Ketiga, China dan Asean berkomitmen untuk bekerja sama lebih produktif, dengan menjaga pasar tetap terbuka di antara China dan negara kawasan.
Keempat, China dan Asean pun telah berkomitmen untuk melakukan koordinasi, terutama dalam mendorong inklusivitas ekonomi yang berkelanjutan.
“Kerja sama China dengan Asean telah melalui proses yang panjang dan alasan utamanya adalah China dan Asean memiliki pemahaman yang tajam dalam menghadapi berbagai tantangan. China dan Asean memiliki upaya tanpa henti untuk mencapai perdamaian. China dan Asean juga memiliki aspirasi yang kuat untuk pembangunan, serta untuk menjaga stabilitas regional,” kata Li Qiang.
