Bisnis.com, JAKARTA – Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperkirakan perekonomian kawasan Asean akan tumbuh kuat pada kisaran 4,5 hingga 4,6 persen pada tahun ini.
Tingkat pertumbuhan Asean tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang sebesar 3 persen.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Asean yang positif ini akan berlanjut pada 2024. Namun demikian, menurutnya sangat penting bagi para pembuat kebijakan untuk bisa mempertahankan momentum pertumbuhan tersebut.
Pertumbuhan ekonomi kawasan juga akan memberikan kontribusi yang besar pada dunia. Tercatat, Asean memberikan kontribusi 10 persen dari pertumbuhan ekonomi global.
Oleh karenanya, dia mencatat ada tiga hal yang perlu dilakukan para pemimpin Asean. Pertama, memperkuat stabilitas makroekonomi dan keuangan.
“Pertama, penting stabilitas makroekonomi dan keuangan, sehingga ada kepercayaan konsumen dan investor yang selama ini telah berjalan dengan baik,” katanya dalam Plenary Session Asean Indo-Pacific Forum (AIPF), di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean, Selasa (5/9/2023).
Baca Juga
Kedua, investasi di bidang pendidikan dan keterampilan. Dia mencontohkan Indonesia yang menerapkan kebijakan dengan memperbesar jaring pengaman sosial saat pandemi Covid-19.
Di samping itu, pemerintah Indonesia juga memberikan insentif kepada dunia usaha dan membangun penyangga untuk menghadapi guncangan di masa depan.
Sementara itu, Kristalina menilai penting juga untuk mengumpulkan pajak secara penuh, mengatasi tax avoidance, dan berfokus pada belanja publik.
Ketiga, yaitu berinvestasi dalam bidang teknologi digital, serta investasi terkait ekonomi hijau.
“Namun pesan saya yang paling penting untuk Asean adalah berbicara dengan lantang dan jelas mengenai perlunya kerja sama internasional. Tidak ada yang lebih tepat daripada Anda karena Anda merangkul keragaman”.