Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa ada empat fokus bidang yang sedang didorong dalam 93 proyek kerja sama Asean dan negara mitra.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap bahwa ada proyek kerja sama Asean dan negara mitra sebanyak 93 proyek senilai US$38,2 miliar atau setara Rp580,6 triliun. Data tersebut dipaparkan Jokowi saat membuka membuka Asean Indo-Pacific Forum (AIPF), yang merupakan salah satu rangkaian KTT Asean 2023, Selasa (5/9/2023).
Erick menyatakan bahwa salah satu bidang tersebut antara lain adalah dalam digital ekonomi. Dia mengatakan Indonesia menjadi negara dengan digital ekonomi terbesar di dunia.
"Kita fokus di empat bidang yang kita sedang dorong, bagaimana misalnya seperti Telkom sedang investasi secara maksimal untuk memastikan data center kita, karena digital ekonomi kita kan terbesar di Asia Tenggara," katanya, saat ditanyai wartawan usai AIPF di Hotel Mulia Jakarta, pada Selasa (5/9/2023).
Dia mengatakan jika data center-nya tidak disiapkan atau belum siap, maka akan menjadi masalah untuk kedepannya.
"Nah, kalau data center tidak kita siapkan ini juga akan menjadi masalah ke depan. Itu salah satunya bagaimana partnership Telkom dan Telkomsel, yang ada di Asia Tenggara," ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Erick menyatakan bahwa juga mendorong Indonesia untuk menjadi pemain data center terbesar di Asia Tenggara.
"Kita juga mendorong kita akan menjadi pemain data center terbesar di Asia Tenggara yang sebenarnya kemarin sudah terjadi. Dengan adanya Mitratel yang menjadi perusahaan tower terbesar di Asia Tenggara," tambahnya.
Dia menyarankan agar Indonesia jangan sampai hanya menjadi market, tetapi justru market yang besar ini kita bisa pakai untuk juga kembali bersaing secara global.
"Karena memang tujuan ke depan BUMN untuk 2024-2034 kita mendorong makin banyak perusahaan BUMN yang bisa bersaing secara global," ucapnya.
Selain itu, selanjutnya Erick Tohir kemudian juga menekankan investasi yang dilakukan dalam bidang energi terbarukan.
"Yang lain juga bagaimana kita menginvestasikan energi terbarukan. Kalau tadi disampaikan contoh di kawasan danau-danau sekarang itu bisa menjadi floating daripada solar panel yang salah satunya berpartner dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Dia menjelaskan sebelumnya batasan wilayah 5 persen, tetapi kini sudah bisa sampai 25 persen, dan itu menjadi hal yang mesti di dorong.
"Ada batasan wilayah hanya 5 persen tetapi sekarang sudah bisa sampai 25 persen. Artinya apa potensi yang kemarin itu di Cirata itu hanya 130-an itu bisa menjadi 1 Giga Watt, sedangkan danau kita menjadi friendly kepada tadi energi terbarukan nah investasi besar ini yang kita terbuka," ucapnya.
Menurutnya, hal itu yang mesti didorong dengan memastikan prioritas di Indonesia, dengan menyumbangkan pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara dan juga di dunia.