Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Bank Dunia Kagum dengan Upaya Pengentasan Kemiskinan di Asean saat Pandemi

Presiden Bank Dunia (World Bank) Ajay Banga mengungkapkan upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh negara-negara Asean sangat mengesankan.
President of the World Bank Ajay Banga dalam Plenary Session: General Outlook from the Region di Asean Indo-Pasific Forum (AIPF), Selasa (5/9/2023).
President of the World Bank Ajay Banga dalam Plenary Session: General Outlook from the Region di Asean Indo-Pasific Forum (AIPF), Selasa (5/9/2023).

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Bank Dunia (World Bank) Ajay Banga mengungkapkan upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh negara-negara Asean sangat mengesankan, bahkan di kala pandemi Covid-19.

Banga melihat secara global, kemajuan yang telah dicapai dalam pengentasan kemiskinan dalam 40 tahun terakhir sangat mengesankan. Hal tersebut terealisasi utamanya didukung dengan penciptaan lapangan kerja. 

Namun, kemiskinan kembali meningkat pada masa pandemi Covid-19 karena beragam sektor dengan lapangan kerja besar harus hibernasi. 

“Selama pandemi, mesin penciptaan lapangan kerja melambat dan berbalik arah. Pada kenyataannya, pengentasan kemiskinan berbalik arah di banyak bagian dunia. Asean adalah pengecualian, yang telah keluar dari situasi ini dengan baik,” ujarnya dalam Plenary Session: General Outlook from the Region di Asean Indo-Pacific Forum (AIPF), Selasa (5/9/2023). 

Selepas meredanya Covid-19, dunia termasuk Asean memiliki tugas besar untuk melewati berbagai tantangan berupa perubahan iklim dan kerawanan pangan seiring dengan pengentasan kemiskinan. 

“Maka misi dan visi Bank Dunia adalah menciptakan dunia yang bebas dari kemiskinan, tetapi di planet yang layak huni,” tambahnya. 

Melansir dari laman resmi Asean, dalam dua dekade terakhir, Asean telah mengalami penurunan angka kemiskinan yang stabil, dari 47 persen pada 1990 menjadi 15 persen pada 2015. Namun, kemiskinan masih tetap ada, terutama di daerah pedesaan di kawasan ini.

Meski demikian, Banga menyoroti masalah keuangan dalam pembiayaan pengentasan kemiskinan maupun perubahan iklim tersebut. 

Sebagai contoh, kebutuhan US$1 triliun untuk investasi pada energi terbarukan perlu melibatkan sektor swasta karena sudah pasti jumlah tersebut tidak dimiliki oleh masing-masing negara. 

Untuk itu, Bank Dunia mulai bekerja sama dengan Inter-American Development Bank untuk menyelesaikan permasalahan di Amerika Latin. 

Harapannya, Bank Dunia juga berencana menjalin kerja sama dengan Asian Development Bank dan African Development Bank serta sektor swasta untuk memenuhi kebutuhan US$1 triliun tersebut. 

Di sisi lain, melansir dari Dataindonesia.id, tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 9,57 persen pada 2022. Persentase tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kemiskinan terendah keempat di Asia Tenggara.

Posisi Indonesia di atas Thailand dengan tingkat kemiskinan sebesar 6,3 persen pada 2021. Kemudian, Malaysia dan Vietnam memiliki tingkat kemiskinan masing-masing sebesar 6,2 persen dan 6,1 persen.

Di sisi lain, Timor Leste menjadi negara di Asia Tenggara dengan tingkat kemiskinan paling tinggi. Berdasarkan data terbaru dari Bank Dunia, proporsi penduduk miskin di negara yang berbatasan dengan Indonesia itu sebesar 41,8 persen pada 2014.

Myanmar berada di urutan kedua lantaran tingkat kemiskinannya sebesar 40 persen pada 2022. Lalu, tingkat kemiskinan di Laos dan Filipina berturut-turut sebesar 18,3 persen dan 18,1 persen.

Sementara, tingkat kemiskinan di Kamboja tercatat sebesar 16,6 persen pada tahun lalu. Adapun, tingkat kemiskinan di Singapura dan Brunei Darussalam tidak tersedia karena tidak adanya bencana alam yang menyebabkan kemiskinan di negara tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper