Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minat Impor 250.000 Ton Beras dari Kamboja

Presiden Jokowi mengungkapkan minat Indonesia untuk melakukan impor beras hingga 250.000 ton dari Kamboja.
Menlu Malaysia Zambry Abd Kadir, Menlu Filipina Enrique A, Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, Permanent Secretary Thailand Sarun Charoensuwan, Deputy Menlu Vietnam Do Hung Viet, Menlu RI Retno Marsudi, Menlu Laos Saleumxay Kommasith, Menlu Brunei Darussalam Dato Erywan Pehin Yusof, Menlu Kamboja Sok Chenda Sophea, Menlu Timor Leste Bendito dos Santos Freitas, Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn dalam pembukaan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM), Senin (4/9/2023)./Media Center KTT ASEAN 2023
Menlu Malaysia Zambry Abd Kadir, Menlu Filipina Enrique A, Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, Permanent Secretary Thailand Sarun Charoensuwan, Deputy Menlu Vietnam Do Hung Viet, Menlu RI Retno Marsudi, Menlu Laos Saleumxay Kommasith, Menlu Brunei Darussalam Dato Erywan Pehin Yusof, Menlu Kamboja Sok Chenda Sophea, Menlu Timor Leste Bendito dos Santos Freitas, Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn dalam pembukaan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM), Senin (4/9/2023)./Media Center KTT ASEAN 2023

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan minat Indonesia untuk melakukan impor beras hingga 250.000 ton dari Kamboja.

Hal ini dia sampaikan saat menerima Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet untuk melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).

"Saya mengapresiasi sambutan Kamboja terkait keinginan Indonesia untuk mengimpor beras dari Kamboja sekitar 250 ribu ton beras per tahun," ucapnya dalam forum tersebut.

Sebelumnya, mengawali pertemuan bilateral tersebut, Presiden asal Surakarta itu juga mengucapkan selamat atas pelantikan Hun Manet sebagai PM Kamboja pada 22 Agustus 2023.

Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Kamboja terhadap Keketuaan Indonesia di Asean sepanjang 2023.

Oleh sebab itu, dia melanjutkan bahwa Indonesia tetap memegang teguh komitmen mereka dalam mendukung infrastruktur ketahanan pangan Kamboja melalui pasokan pupuk dan memberikan pelatihan bagi tenaga pertanian.

“Indonesia juga siap untuk mendukung infrastruktur ketahanan pangan Kamboja melalui pasokan pupuk dan pelatihan," pungkas Jokowi.

Sekadar informasi, kedua Negara sebelumnya telah mengirimkan wakil untuk melakukan pertemuan guna membahas kerja sama mengenai ketahanan pangan dan menginisiasi berbagai kerja sama, di antaranya, pengiriman suplai beras Kamboja ke Indonesia, suplai pupuk Indonesia ke Kamboja, investasi di bidang pertanian dan infrastruktur, serta penawaran beasiswa dan pelatihan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian Kamboja.

Ketahanan pangan menjadi isu krusial yang menjadi perhatian negara-negara Asia Tenggara di tengah ancaman krisis pangan global dan dampak perubahan iklim.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet beserta pendamping tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, pada Senin (4/9/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.

Kedatangan PM Kamboja disambut oleh jajar pasukan kehormatan dan tarian tradisional. Tampak pula menyambut kedatangan PM Kamboja di Tanah Air antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Duta Besar Kamboja untuk Indonesia Iv Heang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper