Bisnis.com, JAKARTA –– Uni Emirat Arab (UEA) membidik peningkatan transaksi perdagangan dengan Indonesia hingga 150 persen dalam 5 tahun ke depan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi dalam acara Asean Business & Investment Summit, Senin (4/9/2023).
Dia mengatakan, perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Indonesia dan (UEA) yang ditandatangani pada Juli 2022 telah terimplementasi penuh.
Perjanjian dagang ini akan mengurangi tarif lebih dari 90 persen lini produk, sehingga menghilangkan hambatan perdagangan, yang kemudian diharapkan dapat menciptakan platform untuk mengembangkan ekonomi syariah.
“Hasilnya, perdagangan bilateral non minyak akan tumbuh hingga 150 persen dalam lima tahun mendatang,” katanya.
Dia mencatat, total perdagangan non minyak Indonesia dan UEA telah mencapai US$2 miliar pada semester pertama 2023, meningkat 11,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca Juga
Adapun pada 2022, UEA mencatat nilai transaksi perdagangan dengan Asean mencapai US$32,3 miliar, naik 20 persen. Jumlah ini mewakili 5,2 persen dari total perdagangan luar negeri non minyak UEA.
Dengan perkembangan tersebut, UEA memandang kerja perdagangan dengan negara-negara Asean perlu terus diperluas. Saat ini, UEA tengah melakukan negosiasi perjanjian perdagangan dengan beberapa negara anggota Asean, diantaranya Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
“Kami percaya integrasi ekonomi yang lebih besar berarti akan mendorong pembangunan yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih adil, terutama bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang,” tuturnya.