Bisnis.com, TANGERANG - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, masih membuka peluang bagi investor yang ingin berinvestasi dalam proyek baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Hal ini dilakukan, guna mewujudkan ambisi Indonesia sebagai pemasok 50 persen baterai EV ke pasar global dan mewujudkan mimpi menjadikan Indonesia sebagai pusat industri baterai kendaraan listrik.
“kita akan buka terus (investasi). Kita mau jadikan indonesia sebagai pusat industri Baterai EV terbesar di dunia,” kata Bahlil di ICE BSD, Kamis (31/8/2023).
Bahlil menyebut, sampai saat ini sudah terdapat beberapa investor Baterai EV di Indonesia salah satunya yaitu perusahaan Korea LG dan perusahaan China CATL.
“EV udah banyak, ada LG, CATL, VW, Ford, Voscon, jadi udah banyak,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, anak perusahaan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, PT Indonesia Battery Corporation (PT IBC) diperkirakan dapat memproduksi Baterai EV sebesar 46 GWH pada 2034.
Baca Juga
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatakan bahwa dalam peta jalan transisi net zero diprediksi akan ada peningkatan permintaan baterai EV pada 2030 sebanyak 5.000 GWH.
Hendi memproyeksikan Indonesia sebagai negara pemasok sebanyak 50 persen kebutuhan baterai EV untuk pasar global.
“Akan ada peningkatan permintaan baterai EV global menjadi 5.000 GWH pada tahun 2030 dan akan mencapai 12.700 GWH pada tahun 2040 dan Indonesia diproyeksikan akan memasok 50 persen kebutuhan baterai EV global,” kata Hendi dalam acara Asean Energy Bussines Forum di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/8/2023).
Dengan adanya proyeksi tersebut, Hendi menyebut bahwa pihaknya sudah siap untuk berkontribusi guna memenuhi kebutuhan baterai EV untuk pasar global.
Terlebih, MIND ID memiliki tujuan untuk menjadi lima perusahaan pertambangan global teratas pada 2033.
“Kami siap berkontribusi terhadap pemenuhan permintaan global akan bahan baterai EV melalui produk olahan kami yang berasal dari komoditas yang ada serta komoditas potensial di masa depan,” ujarnya.